ZONATIMES.COM – Pandemi belum berakhir. Jangan keburu lengah mengabaikan protokol kesehatan. Apalagi, kini muncul Varian Omicron B.1.1.529.
Afrika Selatan yang pertama kali melaporkan Varian Omicron B.1.1.529. Hingga kini, Varian Omicron sudah menyebar di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Hingga Jumat 18 Desember 2021, setidaknya ada tiga kasus omicron yang menjangkit warga Indonesia.
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global, Covid-19 varian omicron telah dilaporkan di 89 negara. Adapun jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga 3 hari di daerah dengan penularan komunitas.
Masih penjelasan dari WHO, Varian Omicron menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi. Akan tetapi, tidak jelas apakah ini karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan penularan yang melekat atau kombinasi keduanya.
WHO juga menetapkan omicron sebagai variant of concern pada 26 November. Penetapan ini dilakukan setelah pertama kali terdeteksi. Masih banyak yang belum diketahui tentang hal itu, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
Adapun data keparahan klinis Omicron masih terbatas. Lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana tingkat keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya.
WHO juga menambahkan jika data yang terbatas dan tidak ada bukti untuk preview tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin hingga saat ini untuk Omicron.
WHO memperingatkan bahwa dengan kasus yang meningkat begitu cepat, rumah sakit bisa kewalahan di beberapa tempat.
Buktinya, rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat, dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan menjadi cepat kewalahan.
Sejauh ini, Inggris melaporkan ledakan infeksi Covid-19 tiga hari berturut-turut. Kasus kembali memecahkan rekor baru, menjadi 93.045. Adapun Omicron disalahkan sebagai pemicu kenaikan 80% kasus baru di London.Varian Omicron B.1.1.529