Kosakata Bahasa Indonesia yang Indah dan Jarang Diketahui di KBBI

Kosakata Bahasa Indonesia yang Indah dan Jarang Diketahui di KBBI

 

ZONATIMES.COM – Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya dan memiliki banyak kosakata yang indah. Namun, tidak semua kata yang indah ini dapat ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Beberapa di antaranya mungkin kurang umum atau jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kosakata Bahasa Indonesia yang indah dan mungkin belum banyak diketahui.

1. Rimbun

Kata “rimbun” menggambarkan keadaan hutan yang sangat lebat dan subur. Ini adalah kata yang sering digunakan untuk menjelaskan keadaan alam yang masih alami dan penuh dengan pepohonan yang rimbun. Contohnya, “Hutan di sini begitu rimbun dan indah.”

2. Semburat

“Semburat” adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan efek warna yang muncul secara samar-samar atau lembut pada suatu objek. Ini bisa merujuk pada perubahan warna pada langit saat matahari terbenam atau pada permukaan air yang memantulkan warna-warni langit. Contohnya, “Langit di senja hari dipenuhi dengan semburat warna merah dan oranye yang indah.”

3. Teduh

Kata “teduh” menggambarkan keadaan yang sejuk dan terlindungi dari panas matahari. Ini sering digunakan untuk merujuk pada tempat yang nyaman untuk beristirahat di bawah naungan pepohonan atau bangunan yang memberikan perlindungan dari sinar matahari. Contohnya, “Di bawah pohon besar ini, kita bisa duduk dengan teduh dan menikmati suasana sejuk.”

4. Gemintang

“Gemintang” adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada bintang-bintang di langit. Meskipun istilah ini mungkin cukup umum, beberapa orang mungkin lebih sering menggunakan kata “bintang” daripada “gemintang.” Kata ini mengandung nuansa keindahan bintang-bintang yang bersinar di malam hari. Contohnya, “Langit malam ini dipenuhi dengan gemintang yang bersinar terang.”

5. Syahdu

Kata “syahdu” menggambarkan perasaan yang mendalam dan menyentuh hati. Ini sering digunakan untuk menggambarkan momen atau pengalaman yang menghasilkan perasaan kebahagiaan, kedamaian, atau keharuan. Contohnya, “Saat melihat matahari terbenam di pantai, saya merasa begitu syahdu.”

6. Serambi

“Serambi” adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada ruang terbuka atau teras yang biasanya berada di depan atau di belakang rumah tradisional. Serambi adalah tempat yang sering digunakan untuk beristirahat atau berkumpul bersama keluarga dan teman. Contohnya, “Kami sering berkumpul di serambi rumah nenek pada akhir pekan.”

7. Senyap-senyap

Kata “senyap-senyap” digunakan untuk menggambarkan tindakan atau perilaku yang dilakukan secara diam-diam atau tanpa diketahui oleh orang lain. Ini sering digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang dilakukan dengan hati-hati tanpa menarik perhatian. Contohnya, “Dia memasuki ruangan itu dengan senyap-senyap agar tidak terlihat oleh siapa pun.”

8. Pusaka

“Pusaka” adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada warisan atau benda bersejarah yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini bisa berupa barang berharga, tanah, atau bahkan pengetahuan tradisional. Contohnya, “Rumah ini adalah pusaka keluarga kami yang telah ada selama berabad-abad.”

9. Samudra

Meskipun kata “samudra” mungkin bukan kata yang tidak diketahui, penggunaannya dalam percakapan sehari-hari mungkin lebih jarang daripada kata “laut.” “Samudra” menggambarkan perairan yang sangat luas, dalam, dan luas, seperti Samudra Hindia atau Samudra Atlantik. Contohnya, “Kami akan melakukan perjalanan melintasi samudra untuk mencapai benua lain.”

10. Syafaat

“Syafaat” adalah kata yang mengacu pada permohonan atau upaya untuk mendapatkan pertolongan atau pengampunan dari pihak yang lebih tinggi, seperti Tuhan atau tokoh suci. Ini sering digunakan dalam konteks agama dan kepercayaan. Contohnya, “Kami berdoa agar menerima syafaat dari Tuhan dalam saat-saat sulit ini.”

11. Wau

“Wau” adalah kata yang merujuk pada layang-layang tradisional Indonesia yang sering digunakan dalam berbagai festival dan upacara adat. Layang-layang ini sering dihias dengan warna-warni yang indah dan memiliki bentuk yang unik. Contohnya, “Anak-anak suka bermain wau di lapangan terbuka.”

12. Syahdan

Kata “syahdan” sering digunakan untuk memulai cerita atau narasi, serupa dengan “dahulu kala.” Ini menciptakan nuansa klasik dalam berbicara atau menulis. Contohnya, “Syahdan, di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda yang bermimpi besar.”

13. Pamor

“Pamor” adalah kata yang mengacu pada pola atau hiasan yang terdapat pada senjata tajam tradisional, seperti keris. Pamor sering digunakan untuk menciptakan keindahan dan keunikan pada senjata tersebut. Contohnya, “Keris ini memiliki pamor yang sangat indah dan rumit.”

14. Serumpun

“Serumpun” digunakan untuk menggambarkan kelompok atau sekelompok hal yang memiliki kesamaan atau persamaan. Ini adalah kata yang sering digunakan dalam konteks alam dan tumbuhan. Contohnya, “Di hutan ini, kita bisa menemukan berbagai tumbuhan serumpun yang tumbuh bersama.”

15. Gemah Ripah Loh Jinawi

“Gemah Ripah Loh Jinawi” adalah ungkapan Jawa kuno yang menggambarkan keadaan tanah yang subur dan makmur. Ini adalah ungkapan yang menciptakan gambaran tentang kekayaan alam dan kemakmuran suatu daerah. Contohnya, “Desa ini dikelilingi oleh sawah yang luas dan penuh dengan tanaman yang subur, sungguh gemah ripah loh jinawi.”

Kosakata-kosakata di atas adalah contoh dari keindahan Bahasa Indonesia yang mungkin belum banyak dikenal oleh sebagian orang. Bahasa adalah bagian penting dari budaya kita, dan menjelajahi kosakata yang beragam dapat membantu kita memahami dan mengapresiasi kekayaan bahasa Indonesia. Dengan lebih mengenal kata-kata ini, kita dapat memperkaya komunikasi kita dan merasakan keindahan bahasa dalam berbagai konteks.