Tamiya Sedang Diupayakan Untuk Masuk Cabang PON 2024

Tamiya Sedang Diupayakan Untuk Masuk Cabang PON 2024

ZONATIMES.COM – Ditjen Motosport Games IMI sedang menjajaki ide untuk memasukkan Tamiya sebagai salah satu cabang olahraga yang bersaing dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan diselenggarakan di Sumatera Utara. Dengan antusiasme yang tinggi yang terlihat pada Kejuaraan Nasional Tamiya yang diadakan di Bandung pada tanggal 27 Agustus 2023 lalu, banyak yang berharap bahwa Tamiya dapat menjadi bagian dari PON 2024 yang akan datang.

Dalam turnamen ‘Kejuaraan Nasional CAFX4WD’ di Bandung tersebut, sebanyak 300 pembalap atau pemilik Tamiya bersaing untuk unggul dalam dua kategori: kelas Tamiya Standar Asli (STO) 3 lajur dan kelas Time Attack 5 lajur. Turnamen ini bertujuan untuk memberikan platform positif bagi hobi di kalangan generasi muda, terutama di era digital saat ini. “Mini 4WD yang saat ini berada di bawah Asosiasi Motor Indonesia (IMI) juga direncanakan untuk dikembangkan sehingga bisa bersaing dalam acara Pekan Olahraga Nasional (PON),” kata Pendiri Komunitas Tamiya CAF, Moch Yanuar Anugerah.

Keputusan untuk memasukkan Tamiya sebagai cabang olahraga dalam PON 2024 tentu menjadi kabar gembira bagi para pecinta Tamiya di Indonesia. Ini adalah pengakuan atas popularitas dan perkembangan yang pesat dari olahraga ini di tanah air. Namun, apa sebenarnya yang membuat Tamiya begitu istimewa sehingga bisa menjadi bagian dari PON?

Tamiya adalah merek yang terkenal dalam dunia miniatur mobil balap. Tamiya memproduksi berbagai jenis model kit mobil yang bisa dirakit oleh penggemar. Proses perakitan ini tidak hanya melibatkan kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas dalam mendesain dan memodifikasi mobil balap mini ini. Seiring berjalannya waktu, Tamiya juga menjadi populer dalam dunia balap Mini 4WD, yang memungkinkan mobil balap mini ini untuk bersaing di lintasan yang dirancang khusus.

Tamiya telah menjadi hobi yang sangat populer di Indonesia, dan komunitas Tamiya di negara ini semakin berkembang. Komunitas ini terdiri dari berbagai kelompok penggemar yang sering berkumpul untuk berkompetisi, berbagi pengalaman, dan memperkenalkan hobi Tamiya kepada generasi muda. Dalam beberapa tahun terakhir, kompetisi Tamiya di Indonesia semakin berkualitas, dan pemainnya semakin berbakat.

Kejuaraan Nasional Tamiya di Bandung menjadi salah satu bukti nyata akan popularitas dan kualitas komunitas Tamiya di Indonesia. Dengan partisipasi sebanyak 300 peserta, turnamen ini menarik perhatian banyak orang. Bahkan, mungkin inilah yang mendorong Ditjen Motosport Games IMI untuk mempertimbangkan Tamiya sebagai bagian dari PON 2024.

Pengenalan Tamiya ke dalam PON 2024 bisa menjadi langkah yang positif. Selain memberikan kesempatan bagi para pemain Tamiya untuk bersaing di tingkat nasional, hal ini juga bisa memperluas pemahaman masyarakat tentang variasi olahraga dan hobi yang ada di Indonesia. Tamiya memadukan keterampilan teknis, kreativitas, dan semangat persaingan, dan ini bisa menjadi tambahan yang menarik dalam PON.

Namun, tentu saja, ada sejumlah pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memasukkan Tamiya sebagai cabang olahraga dalam PON. Salah satunya adalah regulasi dan aturan yang perlu disusun dengan cermat untuk memastikan kompetisi yang adil dan berkualitas. Selain itu, fasilitas dan lintasan yang sesuai juga harus tersedia untuk mendukung perlombaan Tamiya di tingkat nasional.

Pengembangan Mini 4WD yang juga diusulkan untuk PON merupakan langkah yang menarik. Mini 4WD adalah varian Tamiya yang memiliki daya tarik tersendiri dalam balapan cepat di lintasan sirkuit khusus. Ini adalah kesempatan untuk menghadirkan variasi yang lebih besar dalam dunia Tamiya.

Apabila Tamiya berhasil menjadi bagian dari PON 2024, ini akan menjadi prestasi yang membanggakan bagi komunitas Tamiya di Indonesia. Hal ini akan memberikan platform yang lebih luas bagi para pemain Tamiya untuk menunjukkan bakat mereka dan bersaing di tingkat nasional. Selain itu, ini juga bisa menjadi daya tarik tambahan bagi PON 2024 yang akan menampilkan berbagai cabang olahraga.

Tentu saja, Tamiya bukanlah olahraga konvensional seperti sepak bola atau bulu tangkis. Namun, olahraga ini memiliki daya tariknya sendiri yang menggabungkan teknisitas, seni, dan semangat persaingan. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi PON untuk menghadirkan variasi yang menarik dan memperkenalkan hobi Tamiya kepada masyarakat yang lebih luas.

Kita akan menunggu perkembangan selanjutnya terkait inklusi Tamiya dalam PON 2024. Namun, satu hal yang pasti, para pecinta Tamiya di Indonesia memiliki alasan untuk bersemangat. Potensi untuk melihat para pembalap Tamiya terbaik bersaing di tingkat nasional adalah impian yang mungkin segera menjadi kenyataan.