ZONATIMES.COM – Sejak bulan Agustus tahun ini, SPBU milik BP-AKR telah menghentikan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis BP 90 dengan Research Octane Number (RON) 90. Keputusan ini mempengaruhi pasar BBM di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur, mengingat BBM BP 90 selama ini menjadi pilihan bagi sebagian pengendara yang mencari alternatif dengan RON yang lebih tinggi, mirip dengan Pertalite yang dijual oleh Pertamina. Dengan penghentian penjualan BBM BP 90 ini, BP-AKR sekarang hanya menjual tiga jenis BBM di wilayah tersebut, yaitu BP Ultimate, BP 92, dan BP Diesel.
BBM BP 90: Alternatif dengan RON 90
Sebelum penghentian penjualan BBM BP 90, jenis BBM ini telah menjadi pilihan yang cukup populer di antara pengendara di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Alasannya adalah tingkat RON 90 yang dimilikinya, yang membuatnya setara dengan Pertalite, produk BBM dengan RON serupa yang dijual oleh Pertamina.
Selain setara dengan Pertalite, BBM BP 90 juga menawarkan harga yang kompetitif, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi pengendara yang ingin memperoleh performa mesin yang lebih baik tanpa harus membayar lebih mahal. Kehadiran BBM BP 90 selama ini menjadi salah satu alternatif yang dicari oleh pengendara yang menginginkan performa mesin yang lebih baik daripada BBM dengan RON 88 yang umumnya tersedia di SPBU.
Penyebab Penghentian Penjualan BBM BP 90
Penghentian penjualan BBM BP 90 oleh SPBU BP-AKR telah memicu pertanyaan dari berbagai kalangan. Beberapa alasan mungkin melatarbelakangi keputusan ini:
- Penyesuaian Portofolio Produk: BP-AKR kemungkinan melakukan penyesuaian portofolio produk mereka berdasarkan perubahan permintaan pasar dan regulasi yang berlaku. Penghentian BBM BP 90 dapat menjadi strategi bisnis untuk lebih fokus pada jenis BBM lain yang lebih diminati oleh pasar.
- Ketatnya Persaingan: Persaingan di industri BBM cukup ketat, terutama dengan Perseroan Terbatas Pengelolaan Pemasokan dan Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (Pertamina) yang mendominasi pasar. Penghentian BBM BP 90 bisa menjadi respons terhadap sulitnya bersaing dengan Pertamina, yang memiliki jaringan SPBU yang lebih luas.
- Regulasi dan Standar Emisi: Kemungkinan ada pertimbangan mengenai regulasi dan standar emisi yang semakin ketat di Indonesia. BP-AKR mungkin lebih fokus pada produk-produk BBM yang memenuhi standar emisi yang lebih tinggi, seperti BBM BP Ultimate.
BBM yang Masih Tersedia di SPBU BP-AKR
Meskipun BBM BP 90 telah dihentikan, pengendara di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur masih memiliki beberapa pilihan BBM di SPBU BP-AKR. Berikut adalah jenis BBM yang masih tersedia beserta harga per liternya:
- BP Ultimate: BBM dengan harga Rp 15.650 per liter. BP Ultimate sering menjadi pilihan bagi pengendara yang mengutamakan performa mesin tinggi.
- BP 92: BBM dengan harga Rp 13.990 per liter. Meskipun memiliki RON yang lebih rendah daripada BP Ultimate, BP 92 masih menawarkan performa yang baik dengan harga yang lebih terjangkau.
- BP Diesel: BBM jenis diesel dengan harga Rp 16.350 per liter. BP Diesel biasanya digunakan oleh kendaraan berbahan bakar diesel, seperti truk dan bus.
Dampak Terhadap Pasar BBM
Penghentian penjualan BBM BP 90 oleh SPBU BP-AKR memiliki dampak yang cukup signifikan pada pasar BBM di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Pengendara yang biasanya mengisi BBM BP 90 sekarang harus mencari alternatif lain, seperti Pertalite dari Pertamina atau BBM BP 92 dari SPBU BP-AKR. Selain itu, keputusan ini juga dapat mempengaruhi dinamika persaingan di pasar BBM di wilayah tersebut, dengan pemain seperti Pertamina tetap mendominasi.
Penutup
Penghentian penjualan BBM BP 90 oleh SPBU BP-AKR merupakan langkah strategis yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. Dengan penyesuaian portofolio produk dan persaingan yang semakin ketat di industri BBM, SPBU BP-AKR berharap dapat memfokuskan upayanya pada jenis BBM lain yang lebih diminati oleh pasar. Para pengendara di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur kini harus mencari alternatif baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam mengisi tangki bahan bakar kendaraan mereka. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat bagaimana pasar BBM di wilayah tersebut akan berevolusi dalam menghadapi perubahan ini.