ZONATIMES.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia, Basuki Hadimuljono, mengajak pemerintah China untuk bekerja sama dalam membangun bendungan. Ajakan ini disampaikan dalam kunjungannya ke Beijing, China, pada Senin, di sela-sela acara World Water Congress ke-18 yang berlangsung di kota tersebut. Dalam pertemuan dengan Menteri Sumber Daya Air China, Li Guoying, Basuki Hadimuljono menyampaikan sejumlah upaya dan keuntungan yang dapat diraih dari kolaborasi dalam pembangunan bendungan.
Bendungan sebagai Contoh Baik untuk Swasembada Pangan
Menteri Basuki Hadimuljono mengawali pertemuan dengan menyoroti prestasi China dalam pembangunan bendungan. Hingga akhir tahun 2022, pemerintah China tercatat telah memiliki sekurangnya 98.000 bendungan yang berfungsi untuk pengaturan air, irigasi, pengendalian banjir, dan penyediaan sumber air bagi masyarakat. Prestasi ini dianggap sebagai contoh baik bagi Indonesia dalam upaya mencapai swasembada pangan.
“Kami melihat bahwa pemerintah China telah berhasil membangun ribuan bendungan yang memiliki peran strategis dalam mengelola sumber daya air. Hal ini telah membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan menyediakan air bersih bagi masyarakat. Kami berharap Indonesia juga dapat mengambil manfaat dari pengalaman China dalam hal ini,” ujar Menteri Basuki.
Ajakan Kunjungan ke Bendungan-bendungan Indonesia
Dalam upayanya untuk menggali potensi kerja sama, Menteri Basuki Hadimuljono juga mengundang pemerintah China untuk mengunjungi beberapa bendungan besar di Indonesia. Ketiga bendungan yang dijelaskan sebagai objek kunjungan adalah Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan, Bendungan Ram Kiwa di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara.
“Pemerintah Indonesia ingin pemerintah China memastikan kualitas bendungan-bendungan tersebut dan juga mengeksplorasi teknologi dan inovasi yang dapat diterapkan dalam pengembangan bendungan di Indonesia. Kolaborasi seperti ini akan membantu memperkuat sektor pengelolaan sumber daya air dan infrastruktur di negara kami,” kata Menteri Basuki.
Partisipasi dalam Forum Sumber Daya Air Terbesar
Selain mengajak China untuk berkolaborasi dalam pembangunan bendungan, Menteri Basuki Hadimuljono juga mengharapkan partisipasi pemerintah China dalam acara bergengsi dalam bidang Sumber Daya Air, yaitu World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali tahun depan. Forum ini dianggap sebagai platform penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan air, serta membangun jaringan kerja sama antarnegara.
Respons Positif dari Pemerintah China
Menanggapi ajakan dan harapan yang disampaikan oleh Menteri Basuki Hadimuljono, Menteri Sumber Daya Air China, Li Guoying, memberikan respons positif. Li Guoying mengungkapkan kesiapannya untuk bekerja sama dalam manajemen air yang berkelanjutan, mengingat bahwa hal ini dapat mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Kami menyambut baik rencana kerja sama dalam manajemen air berkelanjutan. Kami mengakui bahwa pengelolaan air memiliki dampak yang signifikan pada kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dan meningkatkan hubungan baik antara kedua negara,” ujar Menteri Li Guoying.
Pemerintah China juga menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Indonesia atas penyelenggaraan World Water Forum ke-10 tahun depan. Mereka berjanji untuk berpartisipasi aktif dalam forum tersebut dengan mengirimkan delegasi yang besar.
Dukungan dari Delegasi Indonesia
Dalam kunjungan ini, Menteri Basuki Hadimuljono didampingi oleh beberapa pejabat tinggi Indonesia, termasuk Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRC), Diauhari Oratmangun, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretaris Negara, Novi Yanti, serta Ahli Utama Kementerian PUPR, Jarot Widyoko.
Kerja sama antara Indonesia dan China dalam membangun bendungan dapat menjadi langkah yang positif untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini juga memperkuat hubungan kedua negara dalam bidang infrastruktur dan pengembangan berkelanjutan. Ajakan ini memunculkan harapan akan kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di masa depan.