ZONATIMES.COM, Gowa – Kisah seorang perempuan, yang sehari-harinya keliling di kampus UIN Alauddin Makassar menjual tissue demi menghidupi keluarganya.
Perempuan tersebut, sudah tiga tahun menjalani pekerjaan sebagai tukang jual tissue karena keterbatasan ekonomi.
Diketahui perempuan itu bernama ibu Bau yang usianya 50 tahun, yang telah dikaruniai tiga anak. Dari ketiga anaknya semua sudah bersuami.
“Sudahmi menikah anakku tapi suaminya kerja buruh bangunan ji,” kata ibu Bau, saat ditemui di kampus 2 UIN Gowa, Jum’at, 27 September 2019.
Ibu yang beranak tiga itu, harus berjalan kaki setiap malam, dari Hartasning tempat tinggalnya, ke Jalan Toddopuli tempat pengambilan barang dagangan tissue (milik orang).
Keesokan harinya kata dia, ia harus berjalan kaki lagi dari tempat tinggalnya menuju kampus UIN, untuk menjual tissue.
Kata dia lagi, setiap harinya itu menjual tissue, mulai pagi sampai sore hari bersama dengan sepupu dan cucunya.
Ia juga menyebutkan penghasilan dari penjualan tissue setiap harinya, katanya yang ia dapatkan sekitar 150.000 – 200.000 tergantung berapa banyak terjual.
Sementara, karena barang dagangannya, punya orang lain, kata dia, ia hanya mendapatkan 50 ribu sebagai gaji pokoknya.
Sebelumnya, ibu ini juga pernah jadi buruh cuci di rumah orang, tapi karena sekarang kata dia, sudah era modern sudah banyak tempat jasa laundry, jadi buruh cuci tidak dibutuhkan lagi.
“Tidak adami, dulu buruh cuci toh. Tapi kan sekarang banyakmi laundry jadi tidak adami pekerjaan lagi,” jelasnya.
Dari kisah perjalanan ibu tersebut, ia sadar akan pentingnya kebutuhan, hingga ibu Bau rela mengelilingi kampus UIN yang begitu luas demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Citizen Report: Dainaling