ZONATIMES.COM – Kerugian Pariwisata Akibat Kebakaran Gunung Bromo: Capai Rp5,4 Miliar – Kawasan Gunung Bromo selama ini telah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang paling populer di Indonesia. Dengan pemandangan alam yang memukau dan pesona keindahan alam yang tak tertandingi, Gunung Bromo menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, pada tahun 2023, destinasi wisata ini mengalami cobaan berat dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda. Kejadian ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Awal Mula Kerugian
Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo terjadi pada awal bulan September 2023. Dampak awalnya dirasakan segera setelah kebakaran, ketika pihak berwenang memutuskan untuk menutup kawasan Gunung Bromo demi keselamatan pengunjung. Penutupan ini berlangsung dari tanggal 6 September hingga 10 September 2023. Namun, dampak ekonomis dari kejadian ini terasa jauh lebih panjang.
Estimasi Kerugian
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS), Hendro Widjanarko, dampak kebakaran ini sangat merugikan. Luas kawasan yang terkena dampak mencapai sekitar 504 hektar, dan akibat kebakaran gunung bromo diperkirakan mencapai Rp5,4 miliar. Estimasi kerugian ini mencakup berbagai aspek yang merugikan baik lingkungan maupun ekonomi.
Komponen Kerugian
- Biaya Pemadaman Manual: Proses pemadaman api dari darat menjadi salah satu komponen utama dalam perhitungan kerugian. Tim pemadam kebakaran harus bekerja keras untuk mengendalikan dan memadamkan api yang meluas.
- Kehilangan Habitat Flora dan Fauna: Kejadian ini juga mengakibatkan kerugian ekologis yang serius. Habitat flora dan fauna yang unik di Gunung Bromo mengalami kerusakan, dan pemulihan akan memakan waktu lama dan biaya yang besar.
- Biaya Pemulihan Ekosistem: Untuk mengembalikan ekosistem yang rusak akibat kebakaran, diperlukan upaya pemulihan yang melibatkan rehabilitasi lahan dan tanaman, yang juga memerlukan investasi finansial yang signifikan.
- Kerusakan Pada Industri Pariwisata: Kawasan Gunung Bromo adalah salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Penutupan sementara kawasan ini telah mengakibatkan kerugian bagi para pelaku wisata, seperti penyedia akomodasi, pemandu wisata, dan pedagang lokal.
- Krisis Air Bersih: Selain itu, kerusakan pipa-pipa air milik warga sekitar Gunung Bromo yang disebabkan oleh kebakaran juga telah menciptakan krisis air bersih di wilayah tersebut. Hal ini menambah beban bagi masyarakat setempat.
Biaya Tambahan
Perlu dicatat bahwa perhitungan kerugian di atas belum termasuk biaya pemadaman api melalui jalur udara menggunakan helikopter yang dikerahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemadaman kebakaran itu sendiri juga memerlukan sumber daya finansial yang signifikan.
Kesimpulan
Kebakaran Gunung Bromo pada tahun 2023 telah mengakibatkan kerugian besar, baik bagi lingkungan maupun sektor pariwisata. Estimasi kerugian akibat kebakaran gunung bromo mencapai Rp5,4 miliar, dengan berbagai komponen yang mencakup biaya pemadaman, kerusakan ekosistem, dan kerugian ekonomi bagi para pelaku wisata. Selain itu, krisis air bersih juga menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani.
Upaya pemulihan dan rehabilitasi akan menjadi langkah penting untuk mengembalikan keindahan Gunung Bromo dan meminimalkan kerugian di masa depan. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di kawasan-kawasan pariwisata, serta pentingnya peran bersama dalam menjaga kelestarian alam yang menjadi sumber kehidupan dan penghidupan banyak pihak. Semoga langkah-langkah berkelanjutan dapat diambil untuk menjaga keindahan Gunung Bromo dan kawasan sekitarnya agar tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan lestari.