ZONATIMES.COM, Jakarta – Baru saja dilantik para menteri kabinet kerja Indonesia Maju Presiden Jokowi jilid 2. Dewasa ini pro kontra setiap kebijakan selalu ada sebagai negara demokrasi.
Seperti halnya Jokowi menunjuk Menteri Agama yang berlatar belakang Jenderal TNI yaitu Fachrul Razi. Beberapa kalangan masyarakat mempertanyakan kinerja Fachrul Razi dalam menangkal paham-paham radikal
Lewat acara Kompas TV Menteri Agama Fachrul Razi membeberkan alasannya di pilih oleh presiden Jokowi, selain itu juga menjelaskan langkah-langkahnya dalam menangkal paham radikal lewat ceramah yang sudah berkembang di Indonesia.
“Saya mencoba menggali di benaknya Pak Presiden, beliau melihat saya berceramah memberikan khotbah mengajarkan damai, Islam mengajarkan rahmatalil Alamin, dan saya sejalan dengan beliau,” ujar Fachrul Razi
Fachrul Razi mengatakan, Presiden Jokowi memberikan beberapa catatan, khususnya isu radikalisme dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Semuanya kita perhatikan dengan baik, kalau bicara masalah keutuhan bangsa berbicara tentang sumber daya manusia, yang perlu catatan sedikit adalah isu radikalisme,” ujar Fachrul Razi.
Terkait apa yang akan dilakukan, Fachrul Razi mengaku bahwa ustadz-ustadz di Indonesia sangat baik dan mengajarkan kedamaian.
Namun, Fachrul Razi juga mengatakan bahwa masih ada segelintir ustadz yang terkadang lalai memberikan ceramah yang mampu berdampak pada keutuhan bangsa.
“Sebetulnya radikalisme kalau di mata saya, kita semua beruntung negara kita damai karena banyak ustadz yang memiliki tanggungjawab tinggi seputar keutuhan bangsa, memang ada 1-2 ustadz yang memberikan ceramah yang kadang lalai menampilkan penafsiran ayat atau hadist tertentu yang bisa menimbulkan perpecahan dan permusuhan,” ujarnya.
Terkait dengan ustadz-ustadz yang dianggap meganggu keutuhan bangsa, Fachrul Razi akan mengajaknya bertemu dan berdialog.
“Ustad-ustadz ini kami imbau agar lebih hati dalam mengangkat hadist atau ayat yang terkait hal-hal sensitif,” ujarnya.
Fachrul Razi mengatakan jika ustadz itu tetap berceramah dengan materi yang mampu menganggu keutuhan bangsa, maka bisa ditindak tegas dengan sejumlah pasal.
“Salah satunya kita imbau, kalau dia masih tetap seperti itu, dia bisa kena pasal-pasal hukum, ujaran kebencian, provokator, menghasut dan sebagainya,” ujar Fachrul Razi.
“Nah kita coba imbau, sebelum mereka lakukan itu, harus hati-hati, meski nggak banyuak ustadz seperti ini, tetapi dampaknya ada untuk keutuhan bangsa,” imbuhnya.
Fachrul Razi menegaskan dirinya akan mengambil langkah-langkah tegas terhadap penceramah yang bisa menganggu keutuhan bangsa melalui isi ceramahnya.
“Kalau saya melihat umumnya penceramah ini ilmunya tinggi, kalau kita ajak ketemu untuk berhati-hati pasti dia mau, kalau dia nekat ada aturan hukumnya dan kita ambil langkah yang tegas nggak bisa kita didiamkan,” ujarnya.
Fachrul Razi menegaskan tidak hanya berdialog, melainkan ada langkah-langkah yang akan diambil kemneterian agama untuk menangani isu radikalisme.
“Yang jelas ada aksinya, bukan sekedar langkah-langkah preventifnya saja, salah satunya saya ingatkan tidak boleh memecah belah bangsa, itu berdampak citra islam yang damai,” ujarnya.
Fahrur Razi mengatakan bahwa ia kerap datang ke sejumlah tempat untuk memberikan ceramah dengan penuh kedamaian.
Fachrul Razi mengatakan bahwa presiden Jokowi memberikan sejumlah catatan program kementerian agama.
“Beliau menceritakan tentang keamanan nasional, tentang pendidikan, pengembangan SDM dan isu radikalisme yang harus diselesaikan oleh kementerian agama,” ujarnya.
“Nah terkait pendidikan, kita harus perhatikan, jangan ada materi-materi yang mengandung radikalisme,” imbuhnya.
Terkait persoalan haji, Fachrul Razi menilai sistem haji di Indonesia sudah sangat bagus.
“Prestasi haji sudah bagus, lebih bagus dari tahun-tahun sebelumny, kalau ada kelemahan ya nanti kita benahi, tetapi Menteri Agama sebelumnya sudah sangat bagus juga,” ujarnya.
Fachrul Razi menegaskan bahwa dirinya bukan hanya mengurusi agama Islam, melainkan semua agama yang ada di Indonesia.
“Saya garis bawahi ya, saya bukan hanya Menteri Agama islam, tetapi saya Menteri Agama di republik Indonesia yang mengayomi seluruh agama di Indonesia,” ujarnya.