ZONATIMES.COM, Makassar – Makassar sebagai pusat kota di Sulsel, kemacetan tak bisa dielakkan, sering terjadi dimana-mana. Persoalan ini jadi utama yang harus diselesaikan pemerintah. Ada beberapa biang kemacetan, salah satu diantaranya pengatur lalu lintas ilegal atau Pak Ogah.
Dari penelitian Laboratorium Transportasi Universitas Hasanuddin (Unhas) dinilai mengatur lalu lintas tidak sesuai dengan ketentuan.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengakui sejak awal menjabat telah mencari solusi persoalan kemacetan ini.
“Jadi Pak Ogah ini dari awal menjadi keluhan saya. Dan saya sudah menyampaikan ke teman-teman di Pemprov maupun di Pemkot, supaya Pak Ogah itu ditertibkan,” kata Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel belum lama ini.
Solusinya adalah memaksimalkan petugas di Dinas Perhubungan kota berada di lapangan dan provinsi berkoordinasi dengan kepolisian dan lalu lintas.
“Memang harus kerjasama dan itu harus dibuatkan surat penugasan. Sampai akhir tidak ada lagi Pak Ogah,” sebutnya.
Lanjutnya, Pak Ogah lebih mementingkan mendapatkan upah dengan menyeberangkan kendaraan dibandingkan mengatur lalu lintas.
Ia menekankan sebuah sistem yang dibangun untuk mengatasi hal tersebut.
“Kalau saya memang harus ada sistem, tetapi ini sudah berkali-kali saya sampaikan baik ke perhubungan provinsi, maupun perhubungan kota,” pungkasnya.