ZONATIMES.COM, Makassar – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang untuk 14 hari kedepan, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku telah melakukan evaluasi Selama PSBB berlangsung.
Nurdin Abdullah mengatakan kedepannya seluruh petugas keamanan dan kesehatan diwajibkan berlaku lebih santun kepada seluruh masyarakat
“Jadi dari hasil evaluasi PSBB, tingkat kepatuhan masyarakat masih sangat rendah sehingga dilakukan perpanjangan 14 hari kedepan, semua petugas yang ada di lapangan harus lebih santun, termasuk Satpol PP. Turun bukan untuk marah-marah, tetapi turun untuk melayani,” jelas Nurdin Abdullah di Gubernuran, Rabu 6 Mei 2020.
Ia menekankan agar segala kekurangan pada pelaksanaan PSBB bisa diperbaiki, termasuk apabila ada yang melanggar aturan diberikan hukuman atau pemahaman.
“Semua kekurangan pada pelaksanaan PSBB sebelumnnya agar diperbaiki termasuk kalau ada tidak patuh dibuat menjadi patuh.dengan boleh memberikan Hukuman, tetapi tidak dengan kata-kata yang menyakitkan,” tekan Nurdin.
Nurdin menjelaskan setiap orang yang melanggar hukum membutuhkan sentuhan agar mereka paham dan PSBB berjalan serta ekonomi masyarakat bisa bergerak.
“Saya meminta kepada Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb, mengundang semua pemilik toko di Makassar, terutama yang memiliki karyawan dalam jumlah besar, karena mau lebaran toko ditutup semua, orang mau belanja dimana? Makanya semua toko, terutama yang punya tenaga kerja banyak ini, harus kita tetap buka, tapi dengan catatan protokol kesehatan harus tetap dijaga,” jelasnya.
Nurdin Abdullah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Makassar karena selama PSBB berlangsung ada petugas yang tidak nyaman bagi masyarakat.
“Seluruh warga Kota Makassar tidak perlu terlalu panik dengan perpanjangan PSBB ini. Insyaallah penerapan PSBB kedepan akan lebih baik dan lebih santun dan apabila sebelumnnya, ada aparat bertindak tidak sepantasnya kita minta maaf,” imbuhnya.
Nurdin menambahkan pemerintah akan menyelamatkan usaha-usaha yang sudah hampir bangkrut, dan sudah hampir tutup.
“Kedepannya tidak ada lagi yang siram-siram barangnya orang, karena itu sudah dilarang, kalau ada yang salah kita bicarakan secara persuasif. Toko atau usaha-usaha akan tetap disupport dengan tetap mengikuti aturan seperti harus memastikan semua memakai masker, jaga jarak, didepan ada wastafel, ada hand sanitizer, ada scanner, itu aja. Kita pastikan orang yang masuk di toko tidak ada yang positif, nggak ada yang bermasalah, tutupnya.