ZONATIMES.COM, Makassar – Aksi unjuk rasa mahasiswa menyoal pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di depan gerbang kampus ll UIN Alauddin Makassar mendapat tindakan represif dari oknum Satuan Pengamanan (Satpam) kampus, Senin (15/6/2020) kemarin.
Kejadian itu menyita perhatian publik, para aktivis mahasiswa khususnya. Salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar, Muhammad Ainun Subair angkat bicara menyesalkan kejadian tersebut.
Ai’ sapaan akrabnya yang juga Demisioner Sekertaris Jendral PB Gerak Misi mengatakan insiden kekerasan di kampus UIN Alauddin Makassar marak terjadi.
“Maraknya insiden kekerasan dan premanisme yang kerap dilakukan oleh Satuan Pengamanan saat aksi unjuk rasa di kampus UIN Alauddin Makassar dengan berbagai macam tuntutan,” ujar Ai’ dalam keterangannya diterima, Selasa (16/6/2020).
Ai’ mengatakan kerapnya terjadi kekerasan di kampus itu akibat kurangnya pemahaman aparat keamanan kampus dalam menghadapi massa aksi. Dan menurutnya itu diluar dari konsep demokrasi.
“Kurangnya pemahaman aparat keamanan kampus dalam menghadapi massa aksi sangat mencerminkan sikap yang di luar dari konsep demokrasi sehingga bertindak represif dan melakukan aksi premanisme kepada peserta penyampai pendapat di muka umum,” terangnya.
Atas kejadian yang mengakibatkan mahasiswa jadi korban tindakan represif, Ai’ menyampaikan ultimatumnya kepada pimpinan kampus UIN Alauddin Makassar untuk mencopot Kepala Satpam Kampus.
“Saya juga memberikan ultimatum kepada pihak birokrasi kampus yang memegang otoritas agar mengambil langkah tepat dan cepat untuk segera mencopot kepala pengamanan serta evaluasi kinerja Satpam kampus UIN Alauddin Makassar,” tegas Ai’.
Ai’ berpendapat bahwa kampus sebenarnya sebagai sarana untuk mengeluarkan seseorang dari sikap dehumanis menjadi humanis serta memberikan kebebasan untuk menyatakan pendapat.
Sebelumnya, pada aksi unjuk rasa mahasiswa menyoal pemotongan UKT itu dikabarkan ricuh dan satu mahasiswa cidera mengalami luka robek bagian kepala.