ZONATIMES.COM, Takalar – Siswa SMK Negeri 1 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi demonstrasi mendesak kepada sekolah mundur dari jabatannya, Kamis (6/8/2020).
Desakan massa aksi itu, jika tuntutan mereka tidak diterima oleh kepala sekolah. Sejumlah tuntutan yang mereka ajukan, diantaranya, soal perbaikan jalan masuk sekolah, fasilitas dalam kelas dan laboratorium.
Selain itu, juga terkait fasilitas kebersihan, pembangunan dan pembenahan mushalla, dan subsidi kuota internet untuk belajar online secara merata.
“Jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami meminta Kepala Sekolah Mudatsir mundur dari jabatannya selaku Kasek SMK Negeri 1 Takalar,” ujar Irwan Mustafa, Jendral Lapangan Aksi.
Irwan menilai, kepala sekolah tidak peduli dengan sekolah dan juga kepada para peserta didik.
Tak lama, massa diterima oleh Pengawas Disdik Provinsi Sulsel Cabang Kabupaten Takalar Jamaluddin, dan beberapa Guru-guru SMKN 1 Takalar.
Dalam aksi tersebut, aparat keamanan menjaga jalannya aksi demonstrasi. Wakapolsek Galsel menekankan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan menggunakan Masker, Menjaga Jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun guna memutus dan mencegah penularan Covid-19 atau Virus Corona,” Imbuhnya.
Untuk diketahui dari pertemuan para pendemo dengan pihak sekolah dan pengawas disdik tersebut yakni.
1.Bahwa para pendemo meminta kpd pihak sekolah agar penerima pulsa data kuota tahap satu agar tahap berikutnya tetap diberikan kepada semua peserta didik atau siswa.
2.Agar perbaikan sistem pada sekolah supaya lebih diperbaiki dan ditingkatkan kwalitasnya.
3.Para siswa meminta kpd pengawas Disdik Kab. Takalar H Jamaluddin agar menindak lanjuti aspirasi para siswa SMK Neg 1 Takalar ke dinas pendidikan Provinsi.
4.Pengawas Disdik Kab. Takalar H Jamaluddin berjanji kepada para peserta aksi demo siswa SMK Neg 1 untuk melanjutkan aspirasi atau tuntutan para siswa ke Dinas Pendidikan Prov. Sulsel.
5.Terkait tuntutan para siswa untuk mengganti Kepala Sekolah SMK Neg 1 Takalar Mudatsir sudah pernah di ajukan pencopotan / pergantian Kasek namun hasilnya sampai saat ini belum ada realisasi dari Dinas Pendidikan Provinsi. (*)