ZONATIMES.COM – Harvard Sekarang Menawarkan Kursus Bahasa Indonesia.
Harvard University, salah satu universitas terkemuka di dunia, telah mengumumkan ekspansi program akademiknya dengan menawarkan kursus bahasa bagi mahasiswa yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Langkah ini sejalan dengan upaya universitas untuk mempromosikan keberagaman dan inklusivitas dalam penawaran akademiknya.
Pengenalan Kursus Bahasa
Pada tahun akademik 2023/2024, Harvard University akan mulai menawarkan kursus bahasa Tagalog, Bahasa Indonesia, dan Thai. Kursus ini dirancang untuk memberikan mahasiswa pengalaman belajar yang mendalam tentang bahasa-bahasa ini, yang merupakan bahasa utama di wilayah Asia Tenggara.
Perekrutan Tenaga Pengajar
Untuk mendukung pelaksanaan kursus-kursus ini, Harvard akan merekrut tiga anggota fakultas baru yang akan bertanggung jawab atas pengajaran bahasa-bahasa tersebut. Secara finansial, posisi-posisi tenaga pengajar ini akan didukung oleh upaya penggalangan dana, dengan potensi perpanjangan kontrak hingga lima tahun ke depan.
Baca Juga:Â Mengenal Jurusan Ilmu Sihir dan Ilmu Gaib di Universitas Exeter
Kebijakan Harvard University
Langkah ekspansi ini merupakan salah satu upaya Harvard dalam mendukung pemahaman yang lebih mendalam tentang bahasa-bahasa yang dominan di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, Harvard belum memiliki departemen tersendiri untuk Studi Asia Tenggara. Namun, dengan menambahkan kursus bahasa ini, universitas ini berkomitmen untuk menunjukkan minat kuat dalam bahasa-bahasa Asia Tenggara dan mendukung penciptaan wawasan yang lebih mendalam tentang budaya-budaya di kawasan tersebut.
Keputusan Harvard University
Keputusan Harvard University untuk menawarkan kursus bahasa Tagalog, Bahasa Indonesia, dan Thai adalah langkah yang positif dalam mendukung inklusivitas dan diversifikasi dalam penawaran akademik mereka. Ini juga menandakan bahwa universitas ini berkomitmen untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya Asia Tenggara melalui pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa-bahasa yang digunakan di kawasan tersebut. Harvard University berharap bahwa inisiatif ini akan mendukung pertumbuhan pemahaman budaya dan hubungan internasional yang lebih baik di masa depan.