ZONATIMES.COM – Misi luar angkasa Jepang akhirnya diluncurkan, setelah dua minggu yang lalu India berhasil mendaratkan pesawatnya di Kutub Selatan Bulan dengan sukses. Pada Kamis (07/09), Jepang meluncurkan misi ke Bulan setelah mengalami beberapa kali penundaan akibat kondisi cuaca buruk.
Misi ini menggunakan roket H2-A yang diluncurkan dari Pusat Antariksa Tanegashima di selatan Jepang, yang diawasi oleh Badan Intelijen Antariksa Jepang (JAXA). Roket ini membawa pesawat penjelajah Bulan yang disebut “Moon Sniper” yang diperkirakan akan mencapai permukaan Bulan dalam waktu empat hingga enam bulan.
Sistem pendaratan Jepang, yang secara resmi disebut “Smart Lander for Investigating Moon” (SLIM) atau “Smart Lander for Exploring Moon,” dirancang untuk bisa mendarat di Bulan dalam jarak 100 meter dari target tertentu. Jarak target ini jauh lebih presisi dibandingkan dengan jarak pendaratan biasa yang bisa mencapai perbedaan beberapa kilometer. “Dengan menciptakan pesawat pendarat SLIM ini, manusia akan mengalami perubahan kualitatif sehingga dapat mendarat di tempat yang diinginkan, bukan hanya di tempat yang mudah untuk dijangkau,” ujar JAXA sebelum peluncuran.
Secara global, “belum ada contoh yang akurat mengenai pendaratan di objek-objek kosmik dengan gravitasi seperti di Bulan,” tambah unit pemantauan Jepang. JAXA juga mengatakan bahwa pendaratan yang presisi seperti ini akan membuka jalan untuk masa depan di mana pendaratan dapat dilakukan di planet dengan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan Bulan.
Selain itu, roket misi ini juga membawa satelit penelitian yang dikembangkan oleh JAXA, NASA, dan European Space Agency (ESA). Satelit penelitian ini diharapkan dapat mengamati angin plasma gas panas yang bertiup ke luar angkasa. Hal ini akan membantu memahami aliran massa dan energi, serta komposisi dan evolusi objek-objek luar angkasa.
Pentingnya Misi “Moon Sniper”
Misi “Moon Sniper” Jepang memiliki beberapa tujuan yang sangat penting dalam pemahaman manusia tentang alam semesta dan eksplorasi Bulan:
- Pendaratan yang Presisi: Salah satu pencapaian utama dari misi ini adalah kemampuan untuk mendaratkan pesawat dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini akan membuka pintu untuk pendaratan yang lebih tepat di masa depan, baik di Bulan maupun di planet lain.
- Pemahaman Alam Semesta: Satelit penelitian yang dibawa oleh misi ini akan membantu kita memahami lebih baik tentang alam semesta. Observasi angin plasma gas panas akan memberikan wawasan baru tentang pergerakan massa dan energi di alam semesta.
- Kerja Sama Internasional: Misi ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam penjelajahan luar angkasa. Dengan melibatkan NASA dan ESA, Jepang berkontribusi pada upaya global untuk memahami alam semesta.
Implications for the Future
Misi “Moon Sniper” Jepang adalah langkah penting dalam eksplorasi luar angkasa dan penelitian alam semesta. Keberhasilan misi ini akan membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang Bulan dan planet-planet lain di tata surya kita. Selain itu, teknologi pendaratan yang presisi ini dapat digunakan dalam misi-misi masa depan, termasuk eksplorasi planet-planet lain yang lebih jauh.
Melalui keberhasilan misi ini, Jepang juga menunjukkan peran pentingnya dalam penjelajahan luar angkasa dan kerja sama internasional di bidang ini. Ini adalah pencapaian besar dalam upaya manusia untuk menjelajahi dan memahami alam semesta yang begitu luas dan misterius.