Malaysia Berencana Membuat Meta dan Google Membayar Konten Berita
ZONATIMES.COM – Mengikuti jejak Australia dan Kanada, Malaysia mungkin segera mengharuskan platform Big Tech untuk ‘mengganti secara adil’ konten berita yang dibuat oleh media berita.
Malaysia sedang mempertimbangkan regulasi baru yang akan mengharuskan perusahaan seperti Meta dan Google untuk mengganti rugi outlet berita atas konten yang ada di platform mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 5 September, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengatakan bahwa peraturan baru ini akan bertujuan untuk mengatasi tantangan pasar digital seperti “ketidakseimbangan pendapatan” antara platform digital dan media lokal.
Tantangan lain yang tercantum meliputi materi pelecehan seksual terhadap anak, perjudian online, konten yang menghasut “rasa, kerajaan, dan ketidakpuasan keagamaan”, penipuan dan phishing, penjualan dan promosi narkoba ilegal dan zat terlarang, pemalsuan identitas, serta penyebaran disinformasi dan berita palsu.
Terinspirasi oleh undang-undang serupa di Australia dan Kanada, MCMC mengatakan kerangka kerja terbarunya akan memastikan “ganti rugi yang adil bagi pembuat konten berita”.
Australia menjadi pionir dalam hal ini dua tahun yang lalu ketika mengesahkan News Media Bargaining Code, yang mengharuskan Meta (saat itu masih bernama Facebook) dan Google untuk melakukan kesepakatan komersial dengan outlet berita atas penggunaan konten mereka.
Setelah undang-undang tersebut berlaku, Facebook memblokir konten media berita Australia dari platformnya dalam semalam, sebelum akhirnya menemukan titik tengah.
Hal serupa terjadi di Kanada ketika Online News Act disahkan pada bulan Juni, yang akan mengharuskan platform digital terbesar untuk “mengadakan kesepakatan yang adil dengan bisnis berita Kanada untuk penggunaan konten berita mereka di layanan mereka”.
Baik Meta maupun Google menentang undang-undang ini, dan Meta bahkan memulai pemblokiran konten berita di platform mereka di negara tersebut.
Presiden Global Google, Kent Walker, mengatakan pada saat itu bahwa Undang-undang tersebut “belum dapat dijalankan” dan menghadapkan raksasa pencarian itu pada “tanggung jawab finansial yang tidak terbatas”.
Tujuan Regulasi Baru
Mengapa Malaysia sedang mempertimbangkan peraturan baru yang mengharuskan Meta dan Google membayar pembuat konten berita? Ada beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui regulasi ini:
1. Mengatasi Ketidakseimbangan Pendapatan
Salah satu masalah utama yang ingin diatasi oleh Malaysia adalah ketidakseimbangan pendapatan antara platform digital besar seperti Meta dan Google dengan media lokal. Media berita seringkali menghasilkan konten yang digunakan di platform-platform ini tanpa kompensasi yang memadai. Regulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kompensasi yang lebih adil diberikan kepada pembuat konten berita.
2. Perlindungan terhadap Konten Berita
Regulasi ini juga memiliki tujuan untuk melindungi konten berita dari penyalahgunaan atau penggunaan tanpa izin. Dengan mewajibkan pembayaran kompensasi, platform-platform digital akan lebih berhati-hati dalam penggunaan konten berita, dan pembuat konten berita akan mendapatkan hak yang lebih besar atas konten mereka.
3. Mendorong Pertumbuhan Media Lokal
Dengan memberikan kompensasi kepada media lokal, regulasi ini dapat membantu mendorong pertumbuhan dan kelangsungan media berita lokal. Ini penting karena media lokal sering kali berperan penting dalam menyediakan informasi yang relevan bagi masyarakat setempat.
4. Mengikuti Contoh Negara Lain
Keputusan Malaysia untuk mengikuti contoh Australia dan Kanada dalam mengenakan aturan seperti ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya mengatur peran platform digital besar dalam industri berita. Hal ini juga menciptakan tekanan pada perusahaan-perusahaan teknologi besar untuk bersedia membayar kompensasi yang lebih adil kepada pembuat konten berita.
Respon dan Dampak Potensial
Reaksi terhadap rencana Malaysia ini bervariasi. Banyak yang mendukung langkah ini sebagai cara untuk melindungi media berita lokal dan memastikan bahwa platform-platform digital besar tidak memanfaatkan konten berita tanpa membayar kompensasi yang pantas. Namun, ada juga yang khawatir bahwa regulasi semacam ini dapat membahayakan kebebasan berbicara dan akses terhadap informasi.
Dukungan Terhadap Regulasi
Banyak pihak yang mendukung langkah Malaysia untuk mengharuskan Meta dan Google membayar pembuat konten berita. Mereka berpendapat bahwa ini adalah cara yang adil untuk memastikan bahwa pembuat konten berita menerima kompensasi yang setara dengan nilai konten yang mereka hasilkan.
Media berita lokal juga merasa bahwa ini akan membantu menjaga kelangsungan bisnis mereka, yang seringkali berjuang untuk bersaing dengan platform digital besar yang memiliki lebih banyak sumber daya dan jangkauan.
Kekhawatiran Terhadap Kebebasan Berbicara
Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa regulasi semacam ini dapat membahayakan kebebasan berbicara dan akses terhadap informasi. Beberapa khawatir bahwa platform-platform digital besar mungkin akan memilih untuk memblokir konten berita atau mengurangi liputan berita jika mereka diharuskan membayar kompensasi.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa pemerintah dapat menggunakan regulasi ini sebagai alat untuk mengendalikan media dan menghambat kebebasan pers.
Rencana Malaysia untuk mengharuskan Meta dan Google membayar kompensasi kepada pembuat konten berita adalah langkah yang mencerminkan perubahan dalam cara media berita diatur di era digital. Meskipun banyak yang mendukung langkah ini sebagai cara untuk melindungi media berita lokal dan mengatasi ketidakseimbangan pendapatan, ada juga kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap kebebasan berbicara dan akses terhadap informasi.
Masyarakat Malaysia dan dunia internasional akan terus memperhatikan perkembangan regulasi ini dan bagaimana dampaknya akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.