ZONATIMES.COM – Pemerintah Desa Sangrawayang Tolak Pandawara Group Bersihkan Pantai Loji.
Unggahan Awal di Tiktok
Pada suatu waktu di media sosial Tiktok, Pandawara Group membuat unggahan yang mendadak menjadi viral. Unggahan tersebut berisi ajakan untuk membersihkan sampah di pesisir Loji, Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan. Awalnya, ajakan tersebut terlihat sebagai upaya positif untuk membersihkan lingkungan pesisir yang tercemar sampah.
Protes dari Pemerintah Desa Sangrawayang
Namun, unggahan tersebut kemudian mendapatkan protes dari Pemerintah Desa (Pemdes) Sangrawayang. Kepala Desa (Kades) Sangrawayang, Muhtar, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya. Menurutnya, pihak pemerintah setempat seolah tidak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut.
Muhtar menjelaskan, “Kalau dari saya, kalau transaparan terbuka dari pemerintah itu silahkan. Kalau seperti yang kemarin yang dimusyawarhkan di desa itu saya enggak mengizinkan saya mah.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah desa merasa tidak dilibatkan dalam perencanaan kegiatan tersebut.
Baca Juga:Â Rekomendasi HP Gaming 4 Jutaan Terbaru
Penolakan atas Aktivitas Bersih-Bersih
Dalam penolakannya, Kades Sangrawayang menjelaskan bahwa salah satu alasan utama untuk menolak aktivitas bersih-bersih tersebut adalah karena perlu melibatkan partisipasi masyarakat setempat secara lebih aktif. Ia menambahkan, “Tidak akan mengizinkan karena itu diviralkan, iya kan kemarin tidak mengizinkan karena apa? Karena harus melibatkan masyarakat, yang ambil sampahnya. Dicontohkan, tahun kemarin bulan kemarin di Loji itu se-kabupaten hampir dua ribu orang.”
Muhtar menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya membersihkan sampah. Ia merasa bahwa ajakan yang diviralkan tersebut tidak memadai dalam hal melibatkan warga setempat yang akan berperan dalam mengambil sampah. Baginya, kolaborasi yang melibatkan pemerintah desa dan masyarakat merupakan kunci utama untuk keberhasilan kegiatan bersih-bersih semacam itu.
Kemungkinan Dampak Buruk terhadap Nama Baik Desa
Kades Sangrawayang juga menyuarakan kekhawatirannya bahwa unggahan tersebut dapat merusak nama baik Desa Sangrawayang. Ia mengungkapkan, “Sedangkan kalau di Desa Sangrawayang ada tiba-tiba, tidak mengerti saya juga. Bahkan masuk di Tiktok malam, jadi seolah-olah desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, cemar nama baik Desa Sangrawayang.”
Kemungkinan bahwa aktivitas bersih-bersih yang tidak terkoordinasi dengan baik dapat menciptakan konflik atau dampak negatif bagi desa setempat adalah salah satu alasan mengapa Kades Sangrawayang bersikeras menolak unggahan yang menjadi viral tersebut.
Mendengarkan Suara Pemerintah dan Masyarakat Lokal
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan suara pemerintah setempat dan melibatkan mereka dalam inisiatif lingkungan yang melibatkan wilayah mereka. Kerja sama yang baik antara pihak yang menginisiasi kegiatan lingkungan dan pemerintah desa serta masyarakat setempat adalah kunci untuk mencapai hasil yang positif dalam upaya membersihkan lingkungan.
Kesimpulan
Unggahan viral di Tiktok oleh Pandawara Group mengenai kegiatan bersih-bersih sampah di pesisir Loji, Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan telah menimbulkan kontroversi. Meskipun tujuan awalnya baik, penolakan dari pemerintah desa setempat menunjukkan pentingnya melibatkan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan inisiatif lingkungan. Kepala Desa Sangrawayang, Muhtar, menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat setempat dalam kegiatan tersebut dan memperingatkan potensi dampak buruk terhadap nama baik desa jika tidak ada koordinasi yang baik. Kesimpulannya, kolaborasi yang tepat antara inisiatif lingkungan, pemerintah desa, dan masyarakat adalah kunci untuk mencapai hasil positif dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.