ZONATIMES.COM – Status Global Geopark Danau Toba Terancam Dicabut oleh UNESCO –
Danau Toba, salah satu destinasi wisata alam yang terkenal di Indonesia, memiliki status Global Geopark yang diberikan oleh UNESCO. Namun, baru-baru ini, kawasan Geopark Kaldera Toba ini mendapatkan peringatan serius dari UNESCO. Organisasi tersebut mengeluarkan “kartu kuning” sebagai tanda peringatan terhadap pengelolaan dan pelestarian kawasan ini.
Peringatan dari UNESCO
Kartu kuning dari UNESCO diberikan kepada pengelola Geopark Kaldera Toba setelah tim asesor dari UNESCO melakukan pemantauan intensif pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2023. Hasil pemantauan tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan ini tidak mencapai standar yang diharapkan oleh UNESCO.
Maksud dari Kartu Kuning
Pemberian kartu kuning oleh UNESCO dapat dianggap sebagai peringatan serius. Ini menunjukkan bahwa UNESCO memiliki keprihatinan terhadap upaya pelestarian dan pengelolaan Geopark Kaldera Toba. Kartu kuning ini seolah-olah memberikan sinyal kepada pengelola bahwa mereka harus segera memperbaiki keadaan jika ingin mempertahankan status Global Geopark.
Ngomongin Geopark UNESCO Baca Juga:Â UNESCO Global Geopark di Asia Tenggara (Daftar Lengkap)
Jangka Waktu Dua Tahun
UNESCO memberikan waktu dua tahun kepada pengelola Geopark Kaldera Toba untuk melakukan perbaikan yang signifikan dalam pengelolaan kawasan ini. Selama periode dua tahun ini, mereka diharapkan dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh UNESCO untuk keanggotaan dalam Global Geopark.
Tantangan dalam Perbaikan
Pengelola Geopark Kaldera Toba akan dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam upaya perbaikan ini. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan di kawasan tersebut. Selain itu, upaya untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya dan sejarah di sekitar Danau Toba juga akan menjadi fokus.
Anggota UNESCO Global Geopark
Geopark Kaldera Toba menjadi anggota UNESCO Global Geopark pada bulan Juli 2020. Hal ini menandakan pengakuan atas keindahan alam dan nilai geologis yang dimiliki oleh kawasan ini. Namun, dengan pemberian kartu kuning ini, pengelola Geopark Kaldera Toba harus berjuang keras untuk mempertahankan status anggota UGGp.
Harapan dengan Kartu Hijau
Pengelola Geopark Kaldera Toba memiliki kesempatan untuk memperoleh “kartu hijau” dari UNESCO jika mereka berhasil memperbaiki pengelolaan kawasan ini sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kartu hijau ini akan menjadi tanda bahwa kawasan ini telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk tetap menjadi anggota UGGp.
Dampak Potensial
Kehilangan status Global Geopark dapat memiliki dampak potensial yang signifikan bagi Danau Toba dan Sumatera Utara secara keseluruhan. Status ini membantu meningkatkan kunjungan wisatawan dan kesadaran dunia tentang keindahan dan keberagaman alam serta budaya di kawasan tersebut. Oleh karena itu, menjaga status anggota UGGp adalah hal yang penting.
Kerja Sama dengan Berbagai Pihak
Untuk mencapai perbaikan yang dibutuhkan, pengelola Geopark Kaldera Toba perlu bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat lokal, dan berbagai pihak terkait lainnya. Kerjasama ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keindahan dan keberlanjutan kawasan Geopark Kaldera Toba.
Kesimpulan: Mempertahankan Status Global Geopark
Pemberian kartu kuning oleh UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba adalah peringatan serius yang menunjukkan pentingnya pelestarian dan pengelolaan kawasan ini. Pengelola memiliki tanggung jawab besar untuk memperbaiki keadaan selama dua tahun ke depan agar dapat mempertahankan status Global Geopark. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Danau Toba tetap menjadi salah satu daya tarik utama di Indonesia dan dunia.