ZONATIMES.COM – Kata start up mungkin tak asing lagi untuk kalian kaum milenial. Bagaimana tidak, saat ini start up lagi booming dikalangan anak muda tak terkecuali anak muda Indonesia.
Lalu Start Up itu apa sih?
Menurut Wikipedia, Start Up merupakan perusahaan rintisan dan belum lama beroperasi. Perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah Start Up kemudian menjadi populer secara internasional pada masa gelembung dot-com di mana dalam periode tersebut banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.
Apa lagi itu Gelembung dot-com ?
Gelembung dot-com menurut Wikipedia berasal dari bahasa Inggris yakni dot-com bubble atau informasi.
Periode Gelembung dot-com ditandai oleh didirikannya (dan berakhir dengan kegagalan usaha) perusahaan-perusahaan baru di bidang situs-situs internet. Pemilik perusahaan mengalami kenaikan tajam pada harga saham dengan hanya menambah awalan e- atau akhiran .com pada nama perusahaan mereka. Praktik ini disebut salah seorang penulis sebagai investasi prefiks.
Wah agak rumit yah memahaminya. Lantas bagi pemula bagaimana memulai bisnis Start Up?
1. Tinjau Ide
Banyak orang yang memiliki banyak ide yang bagus, tidak hanya satu bahkan ide usaha biasanya banyak dikepala kita, hal ini menjadikan kita bingung untuk memulai bisnis apalagi bagi seorang pemula. Nah sebelum memulai membangun usaha, fokus terhadap satu ide sangat di butuhkan sehingga apa yang akan kita buat jelas. Setelah itu kita harus meninjau usaha kita, apakah usaha tersebut layak untuk dijadikan usaha?
2. Cari Teman untuk Kerja Sama
Untuk memulai bisnis biasanya kita merasa lebih baik melakukannya sendiri, menjadi founder tunggal sering terjadi, namun demikian tidak jarang hal ini membuat sebuah usaha tidak mengalami perkembangan. Lantas apa yg harus kita lakukan?
Pertama: Cari teman yang sevisi misi dengan anda
Kedua: Cari teman yang punya kemistri dengan anda (tidak wajib keluarga yah)
Ketiga: Ada hitam diatas putih untuk menguatkan kerja sama anda.
3. Development
Berikutnya adalah anda harus memulai untuk membangun bisnis apa yang sudah anda impikan, sesusah tahap pertama dan kedua terselesaikan. Anda mulai dapat membangun produk hingga menjadi sebuah prototype atau sering juga disebut dengan Minimum Viable Product atau Minimum Sellable Product.
4. Pelajari Market atau pasar
Hal yang tak kalah pentingnya adalah menentukan sasaran market misalnya untuk orang dewasa, anak anak atau lansia, ini yang disebut sasaran market. Setidaknya anda memiliki strategi market. Tidak hanya, market timing pun sangat diperlukan. Contoh kecilnya seperti ini, apakah anda pernah memperhatikan iklan di tv? Perhatikan iklan di jam 7 hingga jam 10 pagi, iklan di dominasi barang atau kebutuhan rumah tangga. Mengapa demikian? Karena pada jam tersebut orang yang menonton tv adalah kalangan ibu ibu. Mengapa harus iklan seputar barang rumah tangga? Karena sasaran pasar iklan tersebut adalah ibu rumah tangga.
5. Funding
Tahapan berikutnya untuk memulai bisnis startup adalah funding. Funding menjadi bagian penting dalam sebuah bisnis startup. Selain ada bisnis startup yang memang dilakukan dengan pendanaan sendiri dan berhasil, namun ada juga startup yang dalam perencanaan dan eksekusi memerlukan waktu lebih lama agar bisa mencapai Break Even Point. Agar bisa mendapatkan funding tersebut, maka anda harus memiliki pitch deck atau investment proporsal yang bisa diperlihatkan pada relasi, ventur capital, keluarga atau beberapa pihak lainnya.
6.Manfaatkan Sosial Media
Trik paling jitu adalah menggunakan sosial media seperti Facebook dan instagram untuk memperkenalkan Start Up baru kita, jangkauan luas menjadi nilai tersendiri dalam hal penggunaan media sosial.