Cerita Mahasiswi Bulukumba Bayar Kuliah dari Hasil Kerja Ini

ZONATIMES.COM, Bulukumba – Kuliah sambil kerja, tidak selamanya berimbas buruk terhadap nilai akademik di kampus. Banyak kalangan mengira bekerja akan menghambat karir akademis.

Padahal tidak selamanya seperti itu, walaupun memang tidak semua orang bisa melakukannya. Sebab kuliah sambil kerja terkadang membuat orang stress mengatur waktu.

Tapi, ternyata berbeda dengan salah satu mahasiswi STAI Al Gazali Bulukumba ini, dari kepadatan kuliahnya ia tetap berusaha membagi waktu untuk bekerja.

Sebab mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam ini, terlahir dari keluarga kurang mampu yang mengharuskan bekerja.

Semua itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-harinya, tanpa membuat akademiknya bermasalah bahkan ia selalu mendapatkan nilai terbaik.

Diketahui mahasiswi semester 5 ini bernama Karmila yang berusia 20 tahun lahir di Bantaeng 31 Mei 1999.

Kabarnya juga, dia telah berpisah dengan keluarganya semenjak masih SMP Pondok Pesantren As Adiyah Dapoko Bantaeng, setelah SMP lanjut SMA pondok pesantren yang sama.

Kemudian, setelah lulus di SMA Pondok Pesantren Dapoko Bantaeng, ia mulai berpikir untuk cari kerja, selain kebutuhan sehari-hari juga untuk biaya kuliah.

“Setelah saya lulus, masa pendaftaran untuk masuk kuliah di Perguruan Tinggi sudah dibuka, saya sudah mulai berfikir untuk mencari pekerjaan untuk biaya perkuliahan saya sendiri karena saya tidak berharap banyak kepada orang tua untuk membiayai perkuliahan saya karena kehidupan keluarga cukup dibilang sederhana,” kata Mila, saat ditemui Bulukumba, Sabtu 28 September 2019

Berawal dari tekat dan niat baik Mila, ia pun ditawari untuk jadi seorang pembina putri di Pondok Pesantren As’Adiyah Dapoko Bantaeng.

“Alhamdulillah kepala sekolah di Pondok Pesantren As’Adiyah Dapoko menawari saya untuk menjadi pembina asrama putri,” ungkapnya.

Semenjak menerima tawaran itu, tak hanya disibukkan di kuliah tapi juga dia disibukkan di pondok mengurusi siswi yang mengharuskan dirinya bolak balik Bulukumba tempat ia kuliah dan Bantaeng tempat ia bekerja jadi pembina pondok.

Dari semua itu, dia mulai sudah jarang balik kerumahnya. Tapi Mila tidak pernah meras putus semangat dengan apa yang dilakukannya, sebeb kata dia, tak ingin membebani kedua orang tuanya, dan percaya ia ingin membahagiakan kedua orang tuanya.

“Saya bahkan kembali kerumah 1 kali setiap bulan, tetapi ini tidak membuat semangat saya kendor, semua ini saya lakukan juga untuk kebaikan saya di masa depan dan untuk keluargaku, tidak apa saya bersusah-susah dulu hingga pada akhirnya akan merasakan juga kebahagiaan,” kata dia.

Mila yang kerjanya membina di asrama pondok putri dengan gaji 300.00 perbulan digunakan bayar kuliah dan kebutuhan sehari-harinya.

Dengan itu ia tetap menjaga kuliahnya agar tidak terganggu, dia bersyukur selama ini dia selalu mendapatkan nilai A.

Citizen Report: Sasmita Darmawan

Leave a Comment