Imam Dusun di Jeneponto Dilatih BTQ, Simak Penjelasannya

ZONATIMES.COM, Jeneponto – Pe­ngabdian kepada masyarakat merupakan bagian integral Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT). Dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari dua dharma lainnya, yakni dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian.

Selain mengajar, dosen juga membimbing mahasiswa, di wajibkan pula untuk melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di sekitarnya.

Demikian itu, yang mendasari Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Fakultas Agama Islam UMI Makassar, Bambang Sampurno, S.Pd.I., M.A.

Demi mewujudkan Tri Dharma PT, ia melaksanakan proses Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan menggandeng stakeholder Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.

Tim PKM ini, yang dipimpin langsung oleh Bambang Sampurno, S.Pd.I., M.A., dengan anggota lainnya, Ahmad Abd. Razak, S.Pd.I., M.A (Dosen PAI) dan juga Mahasiswa.

Adapun bentuk PKM yang dilakukannya adalah melatih para imam dusun dan guru mengaji dengan metode Pengajaran Baca-Tulis Al-Quran (BTQ) yang disebut Metode Qiraah. Para peserta dibekali skill dan kemampuan untuk menjadi Tutor atau Trainer nantinya.

Kegiatan PKM ini telah berlangsung sejak 3 bulan yang lalu, mulai Juli hingga puncak kegiatannya 17 Oktober 2019 kemarin.

“TOT Metode Qiraah yang kami lakukan di Desa Kapita yang masyarakatnya dikenal religius,” ujar Bambang sapaannya ke zonatimes.com, Jumat, 18 Oktober 2019.

PKM ini juga kata dia, dihadir langsung oleh Pelaksana Harian Desa Kapita Ibu St.Hajarah dan juga beberapa unsur Penyuluh dari KUA Kecamatan Bangkala serta Imam Desa Kapita dan Ketua Majelis Taklim Addariyah Desa Kapita.

Lebih lanjut kata Bambang, Metode Qiraah adalah satu diantara dari sekian banyak metode dalam mengajarkan Al-Quran dengan mudah dan cepat.

“Harapan dari tim PKM UMI adalah semoga dengan program ini, cita-cita luhur untuk melestarikan serta membumikan Al-Quran sebagai bagian dari risalah Agama Islam benar-benar dapat terwujud dan dilaksanakan dengan Istiqamah,” ungkapnya.

Bagi seorang akademisi, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini sangat bermanfaat untuk mengenal keadaan dan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, kata dia lagi, juga dapat senantiasa mengupdate ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki, sehingga secara sistematis menjadi media penerapan ilmu pengetahuan di masyarakat.

Leave a Comment