Komunikasi Asertif dalam Bidang Keperawatan dan Bisnis

Keterampilan berkomunikasi memegang peran penting untuk membangun hubungan baik dengan orang lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda bisa menerapkan yang namanya komunikasi asertif.

Sekilas, komunikasi asertif ini masih jarang terdengar. Namun tidak bisa dimungkiri, komunikasi asertif sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari. Lantas apa sih yang dimaksud dengan komunikasi asertif?

Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif menurut para ahli adalah kemampuan seseorang mengkomunikasikan perasaannya serta apa yang dipikirkan kepada orang lain dengan tetap menjaga dan menghargai orang lain. Menurut MacNeilage dan Adams, komunikasi asertif adalah bentuk tingkah laku seseorang dalam berkomunikasi secara langsung, terbuka, jujur, dan menunjukkan pertimbangan dan penghormatan terhadap orang lain.

Dari definisi tersebut, komunikasi asertif ini mengajarkan kita berkomunikasi secara tegas namun tetap punya sisi positif. Sebab, dalam prosesnya tidak mengandung mengalah atau menyerang lawan bicara kita. Kunci utamanya adalah, bagaimana kejujuran kita dalam berkomunikasi sampai pada orang lain.

Sering kali kita punya keragu-raguan dalam menyampaikan perasaan, pikiran, atau opini kita dalam proses komunikasi dengan orang lain. Nah perlu digaris bawahi, bahwa tidak ada satupun yang bisa menghambat seseorang untuk berkomunikasi. Sebab itulah, setiap manusia memiliki asertivitas dalam prosesnya berkomunikasi dengan orang lain.

Dalam proses komunikasi asertif, seseorang haruslah jujur terhadap dirinya sendiri. Jujur pula kepada lawan bicaranya dalam menyampaikan setiap pesan berupa perasaan atau pendapat secara proporsional.

Seseorang yang menandakan asertif dalam berkomunikasi yaitu ketika mampu berkata tidak, mampu meminta tolong, mampu mengekspresikan perasaan positif atau negatif secar wajar, serta mampu berkomunikasi hal-hal umum. Perilaku ini sangat diperlukan untuk mengenal diri sendiri dalam membina hubungan dengan orang lain. Maksudnya, dalam setiap proses komunikasi, tidak ada hal yang dimanipulasi. Melainkan murni hal tersebut sesuai hati nurani kita.

Misalnya, seseorang mampu berkata tidak terhadap yang tidak ia kehendaki tanpa merasa bersalah. Ketika memang butuh pertolongan, seseorang yang asertif tanpa ragu-ragu meminta bantuan orang lain tanpa merasa malu.

Dari penjelasan tersebut, sangat banyak manfaat yang kita dapatkan ketika terampil dalam komunikasi asertif. Lebih spesifik lagi, berikut pembahasan komunikasi asertif dalam bidang keperawatan dan bisnis.

Komunikasi Asertif Bidang Keperawatan

Kecakapan komunikasi asertif perawat tentu menjadi indikator keberhasilan dalam menangani pasien. Di sinilah peran penting komunikasi asertif dalam bidang keperawatan. Departemen Kesehatan RI menyatakan, tingkat kepuasan pasien minimal 70% dari target yang diharapkan. Namun sebagian besar ketidakpuasan pasien karena cara berkomunikasi perawat dalam menjelaskan tindakan keperawatan.

Dalam penelitian Anis Rosyiatul Husna dan Agus Dwi Laksono mengemukakan, terdapat hubungan antara komunikasi asertif dengan tingkat kepuasan pasien. Sayangnya, penelitian yang dipublikasikan di Jurnal The Sun Vol. 2 pada Juni 2015 itu menjelaskan, terdapat 75% perawat tidak menerapkan komunikasi asertif dengan baik. Perawat belum bisa mengatur intonasi suaranya, gerak tubuhnya, serta jarak ketika berinteraksi dengan pasien.

dari 36 responden, 58% menyatakan tidak puas dengan cara berkomunikasi perawat dalam menangani pasien. Sementara hanya 22% pasien yang merasa puas dengan tindakan perawatan yang dilakukan perawat.

Penelitian tersebut hanya satu contoh bagaimana penerapan komunikasi asertif dalam bidang keperawatan. Sangat jelas bahwa, kecakapan menerapkan komunikasi asertif dalam bidang keperawatan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan pasien.

Komunikasi Asertif Bidang Bisnis

Penerapan komunikasi asertif dalam bidang bisnis juga tak kalah pentingnya. Gaya komunikasi asertif dalam bidang bisnis dapat menjaga situasi komunikasi yang kondusif.

Komunikasi asertif yang merupakan ekspresi ungkapan kejujuran disertai rasa hormat kepada lawan bicara akan mendukung jalannya bisnis seseorang. Misalnya, komunikasi antara pemilik usaha dengan karyawan atau komunikasi antara pebisnis dengan pelanggannya. Implementasi komunikasi asertif dalam bidang bisnis ini fokus pada pernyataan ide-ide yang dikemukakan secara jelas.

Pelaku komunikasi asertif yang memegang posisi pengambil kebijakan berlaku jujur melalui pesan verbal maupun nonverbal dalam proses menyampaikan pesan. Setelah itu, dapat kita lihat bagaimana output dari penerapan komunikasi asertif. Misalnya, melihat bagaimana perubahan perilaku atau respon lawan bicara kita. Apakah orang tersebut paham dan menerima apa yang telah kita sampaikan.

Proses komunikasi asertif dalam bidang bisnis juga diperlukan sikap empati. Hal ini agar dapat memahami lawan bicara dengan baik. Maka dari itu, setiap orang yang akan menerapkan gaya komunikasi asertif membutuhkan kesiapan diri secara emosional.

Nah, itulah pentingnya komunikasi asertif dalam bidang keperawatan dan bisnis. Namun perlu diketahui, secara umum ada 3 manfaat dalam melakukan gaya komunikasi yang asertif.

Dapat Memahami Perilaku Lawan Bicara

Pelaku komunikasi asertif dapat melihat dan memahami bagaimana perilaku lawan bicaranya. Sehingga, dalam prosesnya pelaku komunikasi asertif dapat mengatahui pemikiran maupun apa yang diinginkan oleh lawan bicaranya.

Dengan begitu, komunikasi asertif efektif untuk mencari masukan serta informasi penting lainnya dalam proses komunikasi. Komunikasi asertif khususnya yang dilakukan dalam bidang keperawatan dan bisnis tentu sangat bermanfaat.

Mendapatkan Ide Pemikiran dari Lawan Bicara

Hal yang didapatkan saat menerapkan gaya komunikasi asertif tidak hanya sekedar memahami. Melainkan, gaya komunikasi yang satu ini juga membantu memberikan pemahaman tentang ide apa saja yang ada di pikiran lawan bicara.

Dengan kata lain, komunikasi asertif memang memberi ruang untuk orang lain menyampaikan pendapat. Sebab gaya komunikasi ini tujuan utamanya untuk memahami dan mendengarkan orang lain yang sedang diajak berkomunikasi.

Dapat Membantu Melakukan Interpretasi Secara Tepat

Komunikasi asertif dapat membantu pembicara dalam menginterpretasi lawan bicaranya secara tepat. Hal ini tentu sangat bermanfaat dalam hal menjalankan bisnis. Sebab, seseorang dapat memastikan bahwa apa yang dikomunikasikan sudah tersampaikan dengan baik.