ZONATIMES.COM – Perbandingan Gaya Berpidato Jokowi dan Soeharto.
Berbicara tentang berpidato, dua tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia yang patut diperhatikan adalah Joko Widodo, atau yang lebih akrab disapa Jokowi, dan Soeharto. Kedua presiden ini memiliki gaya berpidato yang unik, mencerminkan era dan kepemimpinan mereka yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan yang mencolok antara gaya berpidato Jokowi dan Soeharto.
Antara Jokowi dan Soeharto
Soeharto, presiden kedua Indonesia, memerintah selama 32 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998. Gaya berpidato Soeharto terkenal dengan ketegasan dan kestabilan. Beliau cenderung menggunakan bahasa formal dengan vokabuler yang kaya. Pidatonya sering kali diarahkan untuk membangun citra negara yang kuat dan stabil, yang menggambarkan masa pemerintahannya yang panjang.
Di sisi lain, Jokowi, presiden ketujuh Indonesia yang menjabat sejak tahun 2014, dikenal dengan gaya berpidato yang lebih santai dan akrab. Beliau sering menggunakan bahasa sehari-hari dalam pidatonya dan cenderung berbicara langsung dengan rakyat. Gaya berpidato Jokowi mencerminkan kepemimpinan yang lebih modern dan terbuka, di mana komunikasi langsung dengan rakyat sangat diutamakan.
Perbedaan dalam Gaya Berpidato
Beda Jokowi dan Soeharto dalam berpidato sangat mencolok. Soeharto cenderung menggunakan kata-kata yang penuh wibawa dan seringkali berbicara secara lebih formal. Ia jarang terlihat melakukan interaksi langsung dengan masyarakat saat berpidato. Sebaliknya, Jokowi seringkali melakukan interaksi langsung dengan rakyat saat berpidato, bahkan mengundang pertanyaan dari mereka.
Selain itu, dalam hal topik, beda Jokowi dan Soeharto dalam berpidato juga terlihat. Soeharto lebih cenderung berfokus pada pembangunan ekonomi dan stabilitas politik. Pidatonya seringkali berisi laporan prestasi pemerintahannya. Sementara itu, Jokowi lebih sering membahas isu-isu sosial, ekonomi rakyat, dan pembangunan infrastruktur.
Beda Jokowi dan Soeharto dalam berpidato mencerminkan perbedaan besar dalam gaya kepemimpinan dan era mereka. Soeharto menekankan stabilitas dan formalitas, sedangkan Jokowi lebih terbuka dan berfokus pada isu-isu sosial. Perbandingan ini menunjukkan bahwa setiap presiden memiliki gaya berpidato yang sesuai dengan karakter kepemimpinan mereka. Beda Jokowi dan Soeharto dalam berpidato adalah bagian dari keragaman dan perkembangan politik Indonesia yang terus berlanjut.
Baca juga: Kaesang Resmi Gabung PSI dan PDIP