Gugus Covid-19 Kindang Bulukumba Minta Warga Sadar untuk Periksakan Diri

ZONATIMES.COM, Bulukumba – Wilayah kecamatan Kindang kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan sudah ada 7 warga yang terpapar virus Corona (Covid-19) dan satu orang diantaranya telah dinyatakan sembuh.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Corona (Covid-19) kecamatan Kindang demi mencegah penyebaran lebih luas Covid-19 warga diminta lebih sadar untuk memeriksakan diri.

Menurut Ketua Tim Gugus kecamatan Kindang, H. Arwis bahwa pasien positif Covid-19 bertambah turus karena kurangnya kesadaran warga untuk memeriksakan diri.

Arwis menyebutkan sejak ditemukanya pasien pertama di kelurahan Borongrappoa, kesadaran warga untuk memeriksakan diri sendiri itu kurang.

“Ini bertambah terus karena pada waktu ditemukanya pasien positif Covid-19 pertama dan kedua kesadaran warga itu belum ada untuk diambil swabnya,” jelas Arwis yang juga kepala Puskesmas Borongrappoa, saat dihubungi, Minggu (17/5/2020)

Namun lanjut Arwis, nanti setelah beberapa hari ditemukanya pasien Positif Covid-19 tersebut, baru ada inisiatif warga yang sukarela memeriksakan diri.

“Nanti baru hari Selasa kemarin (12/5/2020) ada 42 orang yang diambil swabnya secara massal dan hasilnya keluar tadi dan 3 orang positif,” kata dia.

“Jadi warga yang 42 orang kemarin yang diambil swabnya itu bagus ia datang sendiri dengan sukarela dan tidak ada paksaan,” lanjutnya.

Arwis juga mengaku sudah kembali melakukan pemeriksaan di warga dusun Baturapa pada Minggu (17/5/2020) dini hari. Namun kata dia hanya ada 8 orang yang bersedia diambil swabnya.

“Pada saat diinformasikan tadi untuk diambil swabnya, cuman ada 8 orang yang bersedia diswab dan kita menunggu hasilnya satu minggu lagi,” ucapnya.

Arwis berharap agar warga kedepannya lebih sadar dan mau memeriksakan diri, selain itu, menurut dia kejujuran yang diutamakan, jika bergejala Covid-19 atau pernah kontak pasien positif agar untuk melapor.

“Kita tunggu kesedaran dari warga dan kita tetap melakukan pendekatan-pendekatan supaya masyarakat di sana lebih mengerti, supaya lebih sadar dan melaporkan diri. Yang paling penting dari mereka harus jujur, karena jangan sampai mereka pernah kontak keras, karena mungkin trauma melihat dengan pasien Positif, lantas dia bilang ahh saya tidak pernah kontak (mencontohkan),” harap Arwis.

Arwis juga menyebutkan bahwa sejak awal sebelum ditemukanya pasien positif Covid-19 telah melakukan edukasi kepada warga dan hingga saat ini.

“Jauh sebelum ada pasien positif, kita sudah jalan untuk sosialisasi mengedukasi masyarakat cara cuci tangan, sosial distancing di pasar-pasar untuk antisipasi penularan Covid-19,” tutupnya.