Cara Menghindari Sifat Riya dan Sum’ah

ZONATIMES.COM – Cara Menghindari Sifat Riya dan Sum’ah

Sifat riya dan sum’ah adalah dua sifat tercela dalam Islam yang mencerminkan sikap kepura-puraan dan keangkuhan. Menghindari sifat ini adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih ikhlas dan bermakna. Artikel ini akan membahas cara-cara menghindari sifat riya dan sum’ah serta mengapa hal ini penting dalam ajaran Islam.

Definisi Sifat Riya dan Sum’ah

Sebelum kita memahami cara menghindari sifat riya dan sum’ah, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan kedua sifat ini dalam konteks Islam.

Riya: Riya adalah perilaku berpura-pura atau menunjukkan amal ibadah hanya untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, bukan untuk Allah SWT. Ini adalah tindakan yang dilakukan dengan niat palsu, yang bertentangan dengan prinsip ikhlas dalam beribadah.

Sum’ah: Sum’ah adalah perilaku sombong dan angkuh yang mengakibatkan seseorang merasa lebih baik dari orang lain, meremehkan orang lain, atau menganggap dirinya lebih suci atau lebih baik daripada yang sebenarnya. Ini adalah bentuk kesombongan yang dilarang dalam Islam.

Mengapa Kita Harus Menghindari Sifat Riya dan Sum’ah

Menghindari sifat riya dan sum’ah adalah penting dalam Islam karena beberapa alasan berikut:

1. Ikhlas dalam Beribadah

Islam mendorong umatnya untuk beribadah dengan ikhlas, yaitu niat yang murni hanya untuk Allah SWT. Menghindari riya dan sum’ah adalah cara untuk memastikan bahwa amal ibadah kita semata-mata dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Menghormati Allah SWT

Ketika kita melakukan amal ibadah dengan riya atau sum’ah, kita menghina Allah SWT dengan menunjukkan bahwa kita lebih peduli dengan pandangan manusia daripada pandangan-Nya. Ini adalah bentuk ketidaktaatan yang serius.

3. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Menghindari sifat riya dan sum’ah membantu meningkatkan kualitas ibadah kita. Ketika kita beribadah hanya untuk Allah, kita cenderung lebih tekun, fokus, dan bermakna dalam ibadah kita.

4. Membangun Hubungan yang Lebih Baik dengan Orang Lain

Menghindari sifat sum’ah membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Ketika kita tidak meremehkan atau merasa lebih baik daripada orang lain, kita dapat menjalin hubungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

5. Menjaga Hati yang Bersih

Sifat riya dan sum’ah dapat meracuni hati kita dengan sifat sombong dan niat palsu. Menghindarinya membantu menjaga hati kita tetap bersih dan tulus.

Baca Juga Artikel Ini: Manfaat Menghindari Sifat Tamak

Cara Menghindari Sifat Riya dan Sum’ah

Sekarang, mari kita bahas beberapa cara praktis untuk menghindari sifat riya dan sum’ah dalam kehidupan sehari-hari:

1. Niatkan Ibadah Hanya untuk Allah

Langkah pertama untuk menghindari riya dan sum’ah adalah dengan selalu memperbaiki niat kita. Ingatkan diri sendiri bahwa setiap amal ibadah yang kita lakukan, seperti shalat, puasa, atau sedekah, hanya ditujukan untuk Allah SWT.

2. Jaga Kerahasiaan Ibadah

Jika memungkinkan, lakukan ibadah secara pribadi atau jaga kerahasiaannya. Ini membantu kita menghindari frasa dan tindakan yang mungkin menarik perhatian orang lain.

3. Pertimbangkan Niat Ulang

Secara berkala, pertimbangkan ulang niat kita dalam beribadah. Pastikan bahwa kita selalu menjaga niat kita agar murni hanya untuk Allah.

4. Hindari Pujian Berlebihan

Jika seseorang memuji atau mengakui amal ibadah kita, hindari penerimaan pujian dengan berlebihan. Katakan terima kasih dengan rendah hati dan selanjutnya jangan membahas amal ibadah tersebut.

5. Baca dan Renungkan Al-Qur’an

Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang ikhlas, kerendahan hati, dan sombong dapat membantu kita memahami pentingnya menghindari sifat riya dan sum’ah.

6. Berbicara dengan Orang yang Bijak

Berbicara dengan orang yang lebih bijak dan berpengalaman dalam agama Islam dapat membantu kita mendapatkan pandangan yang lebih dalam tentang pentingnya menghindari sifat riya dan sum’ah.

7. Introspeksi Diri

Lakukan introspeksi diri secara rutin untuk memeriksa motivasi dan niat kita dalam beribadah. Tanyakan kepada diri sendiri apakah kita melakukan ibadah hanya untuk Allah atau apakah ada motif lain di baliknya.

Kesimpulan

Menghindari sifat riya dan sum’ah adalah langkah penting dalam beribadah dengan ikhlas dan membangun hubungan yang lebih baik dengan Allah dan sesama manusia. Ini juga membantu kita menjaga hati yang bersih dan tulus dalam beribadah. Dengan mengikuti langkah-langkah praktis ini dan selalu mengingatkan diri kita tentang pentingnya ikhlas dalam beribadah, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih bermakna dalam ajaran Islam.