Prof Thib Raya Jelaskan Esensi Taubat dan Istighfar di Halal Bihalal FAH UIN Alauddin

ZONATIMES.COM, Makassar – Keluarga besar Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar menggelar Halal Bi Halal virtual, menghadirkan guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Ahmad Thib Raya sebagai penceramah, Jumat (29/5/2020), via aplikasi zoom meeting.

Dekan FAH UIN Alauddin Dr Hasyim Haddade dalam sambutannya memberikan apresiasi pada Prof Thib (sapaan akrab Prof Ahmad Thib Raya), yang baginya tidak bosan berbagi dengan keluarga besar FAH serta mengapresiasi seluruh peserta yang hadir dari dalam dan luar negeri.

Prof Thib yang juga merupakan alumni FAH IAIN/UIN Alauddin dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci tanpa noda, Namun, dalam proses hidupnya manusia ternoda oleh amal perbuatannya.

Prof Thib melanjutkan, manusia bisa berbuat baik dan buruk, karena diberi dua potensi, yakni takwaha yang mendorong perbuatan baik, dan fujuraha yang mendorong perbuatan buruk.

Kemudian, sambung Prof Thib, Allah menginginkan manusia agar kembali menghadap kepada-Nya dalam keadaan sebagaimana fitrahnya.

“Makanya Allah memberikan fasilitas kepada kita, berupa taubat dan istigfar,” paparnya.

Lebih jauh Prof Thib menguraikan makna istigfar dan taubat secara kebahasaan, gafara yang merupakan akar kata dari istigfar, memiliki arti menutupi, memperbaiki dan mengampuni.

Sedangkan taubat yang memiliki akar kata taaba, bermakna berjanji, berkehendak, menyesali dan kembali.

“Jadi istigfar adalah memohon kepada Allah agar menutupi, memperbaiki dan mengampuni dosa yang kita lakukan sedangkan taubat adalah taubat adalah berjanji dan berkehendak untuk kembali kepada Allah atau kembali kepada kebaikan dan menyesali dosa dan perbuatan buruk,” tutup Prof Thib yang juga Pgs Rektor UIN Alauddin tahun 2015 tersebut.

Hadi dalam acara tersebut sejumlah alumni FAH IAIN/UIN Alauddin, antara lain, Prof Dr Faisal Bakti (Warek IV UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Mardan (Warek I UIN Alauddin, Dr Kamaluddin Abu Nawas (Warek IV UIN Alauddin), Dr Muhammad Juni Beddu (Rektor Univ. Ibnu Sina Batam), Prof Dr Kadir Ahmad (Balai Litbang Agama Makassar) serta sivitas akademik FAH lainnya.

Turut pula hadir sejumlah kolega dari luar negeri, diantaranya, Dr H Muhammad Widus (Dosen Universitas Sains Islam Malaysia), Dr Zakir Hussain (Dosen Tamu di Universitas ternama di Brunei Darussalam), Dr Cand Afdal Madein (Di Universitas Nagoya University Jepang, Dr Ahlidin Jamal di (Konsulat jenderal RI Di Damaskus, Suriah), dan Mujahoduddin, Ph D (Di Adelaide Australia)