ZONATIMES.COM, Makassar – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar siap menindak tegas organisasi-organisasi maupun gerakan-gerakan yang dianggap anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berseberangan dengan idelologi Pancasila.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, mengatakan sebagai representasi negara lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar harus bebas dari gerakan-gerakan Islam ektrim dan radikal.
“Kita akan memberikan sanksi yang sangat tegas karena itu bertentangan dengan visi Kementerian Agama dan juga visi kepemimpinan rektor dan itu sama sekali tidak dibenarkan,” ujar Prof Hamdan, dilansir wabsite UIN Selasa (03/08/2019)
“Kita sebagai representasi negara, UIN Alauddin Makassar sebagai lembaga pendidikan negara harus menjaga bahwa NKRI itu adalah harga mati bagi kita dan kita wajib mempertahankannya,” sambungnya.
Olehnya itu, untuk mencegah mahasiswa baru masuk dalam gerakan-gerakan Islam ekstrem dan radikal, pihak kampus akan menguatkan fungsi dan peran penasehat akademik.
“Kita menguatkan peran fungsi penasehat akademik untuk menjaga mereka, kemudian pembelajaran di dalam kelas kita pastikan bahwa yang mereka pelajari adalah nilai-nilai moderasi yang membuat mereka bisa menjaga nilai rahmatan lilalamin dalam menjaga agama kita,” ungkapnya.
Sementara itu, menanggapi adanya spanduk milik organiasasi Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan yang diketahui sebagai salah satu organisasi sayap yang berafiliasi pada salah satu organiasi terlarang di Indonesia yaitu Hisbut Tahrir Indonesia, Prof Hamdan mengaku sudah mengatasi hal tersebut.
“Dan itu hanya luapan saja dan eksistensinya sebenarnya tidak ada di UIN Alauddin Makassar dan sudah dicari tahu langsung bergerak melalui bidang kemahasiswaan dan kita sudah mengantisipasinya dengan baik,” tambahnya.(*)