CPNS dan PPPK 2021: Pemkot Makassar Butuh 1.203 Formasi, PPPK Guru Terbanyak

ZONATIMES.COM, Makassar – Pemkot Makassar menjadi salah satu instansi pemerintahan yang membuka seleksi CPNS dan PPPK 2021. Pemkot Makassar mendapat jatah 1.203 formasi.

Dari total 1.203 formasi terdiri atas atas 979 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 224 CPNS.

Rincian dari formasi 979 PPPK, 966 guru PPK dan 13 untuk tenaga teknis. Sementara untuk CPNS, tenaga kesehatan menjadi kebutuhan terbanyak kedua yakni 204 formasi, kemudian tenaga teknis CPNS 20 formasi.

Dilansir Sindonews, Kepala Bidang Pengadaan dan Informasi Kepegawaian, Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar, Kadir Masri mengakui banyaknya porsi untuk guru tahun ini dilakukan lantaran Makassar sangat kekurangan tenaga pendidik.

Dia mengatakan Makassar kekurangan sebanyak 3000-an guru yang harus dipenuhi agar pendidikan dapat berjalan dengan baik.

“Kalau hasil rekonsiliasi antara Dinas Pendidikan Kota Makassar, Kemendikbud dan Kemenpan-RB itu memang masih berdasarkan rombel, dan Makassar itu masih kekurangan 3000 guru,” ujarnya.

Hanya saja tahun ini pusat memberikan porsi satu per tiga dari jumlah yang dibutuhkan, sehingga BKPSDM mengajukan jumlah maksimal yakni 1.028 tenaga guru PPPK. Namun sempat dikurangi kembali menjadi 966 setelah formasi diterima.

Rencana untuk memenuhi kuota yang dibutuhkan, Makassar secara bertahap akan memenuhi kebutuhan tersebut pada tahun-tahun berikutnya. “Jadi mungkin ini bertahap untuk penuhi kebutuhan guru kita,” jelas dia.

Sementara terkait status PPPK, Kadir beralasan guru PPPK dipilih lantaran dianggap lebih produktif ketimbanga ASN. Selain itu, juga telah menjadi arahan khusus dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Karena memang arahannya kepala BKN itu, ke depannya memang diminta perbanyak PPPK. Supaya betul-betul mereka. Biasanya kan kalau orang sudah jadi PNS jadi malas-malas,” lanjutnya.

Hal serupa juga terjadi pada Tenaga Kesehatan (nakes) Makassar. Kebutuhan nakes Kota Makassar kata dia adalah sebanyak 600-an. Hal ini berkenaan dengan pengembangan sejumlah puskesmas wilayah yang menyebabkan kebutuhan nakes kemudian membengkak. Selain itu, cukup banyak yang pensiun dan memerlukan pengganti.