Lapas Takalar Diseruduk Massa Aksi, Begini Tuntutannya

ZONATIMES.COM, Takalar – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi dan Peduli Keadialan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Lapas Takalar, Rabu, 2 Oktober 2018. Mereka menyoroti terkait kaburnya seorang napi di lapas kelas II B Kabupaten Takalar yang di duga tersangkut kasus begal.

Massa aksi menganggap, tentu kejadian ini menjadi potret buram dilingkup Lapas Takalar, yang menandakan lemahnya pengawasan yang diberikan petugas lapas yang berjaga karena napi bisa kabur dengan leluasa.

Demikian, Kalapas diminta untuk lebih selektif dalam memberikan asimilasi (program pembinaan) terhadap para napi.

“Kami mendesak kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Sulsel untuk mengevaluasi atau segera mencopot kepala lapas kelas II B Takalar dari jabatanya karena kami nilai kinerjanya kurang becus dan tidak bisa mendidik bawahanya yang mengakibatkan kaburnya seorang warga binaan di lapas Takalar,” teriak Anjas dalam orasinya.

Dalam aksi unjuk rasa itu pula, mereka menyoroti terkait buruknya hasil pekerjaan peningkatan jalan beton ruas balang-bontomanai tahun 2019 yang di kerjakan oleh PT. Diego Putra Kontruksi, yang dinilai dikerjakan secara asal asalan alias asal jadi, pasalnya pekerjaan ini baru seumur jagung tetapi kondisinya sudah cukup memprihatinkan.

Lebih lanjut disampaikan, fakta-fakta real yang ditemukan di lapangan yakni, kondisi beton yang bergelombang, pecah, retak serta taludnya juga nampak terlihat retak, padahal anggaran yang digelontorkan untuk pekerjaan ini cukup besar, namun anggaran yang besar itu tidak sebanding dengan hasil pekerjaan yang di hasilkan.

Tak hanya itu, mereka juga mempertanyakan terkait anggaran pemeliharaan jalan tersebut, menurutnya Dinas PU maupun Pemda Takalar, menjadikan dasar pertimbangan untuk kembali memberikan pekerjaan kepada PT Diego Putra Konstruksi tetapi faktanya, kata dia dari tahun 2018-2019 PT Diego Putra Konstruksi tetap diberi kesempatan untuk mengerjakan mega proyek di Takalar.

“Tentu aparat penegak hukum dalam hal ini komisi pemberantasan korupsi, kejati sulsel, polda sulsel tidak boleh menjadi penonton dan mendiamkan persolan ini dan harus secepat mungkin mengambil langkah tegas sebagai upaya dini penyelematan keuangan Negara,” tutur koordinator aksi.

“Kami juga menilai hal ini bisa terjadi karena lemahnya pengawasan yang di berikan oleh Dinas PU Takalar dan terkesan melakukan pembiaran, sehingga kami mendesak Bupati Takalar untuk mengevaluasi kinerja dari PLT Kadis PU Takalar atau segera dicopot dari jabatanya, karena kami nilai kinerjanya kurang maksimal dan tidak becus untum menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di dinas pu takalar,” tegasnya.

Bahkan ia meminta kepada komisi pemberantasan korupsi (KPK), Kejati Sulsel, Polda Sulsel, untuk melakukan penyelidikan terhadap pekerjaan ruas bontomanai-balang yang dikerjakan PT Diego Putra Konstruksi yang duga terdapat tindak pidana korupsi pada pekerjaan tersebut.

Koordinator aksi menegaskan bahwa, mereka akan turun dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi, jika dalam kurun waktu 3 x 24 jam tuntutan mereka tidak ditindak lanjuti.

Leave a Comment