Viral Masjid Megah di Hutan Gowa, Ternyata Begini Kisahnya

ZONATIMES.COM, Gowa – Warganet dihebohkan dengan bangunan masjid mewah di tengah kebun kopi di Dusun Langkoa, Desa Bontoloe, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Awal mula viralnya masjid tengah hutan ini bermula dari adanya sebuah foto yang di unggah salah seorang  akun facebook yang bernama Luchyana Make Up.

Di akun facebooknya berkali-kali diunggahan foto masjid tersebut, berawl pada 23 November 2019 kemarin . Unggahan foto tersebut langsung mendapat respon luas dari warganet yang telah dibagikan 9. 086 akun Facebook.

Camat Bontolempangan, Muslimin mengatakan, pekerja kopi dan masyarakat setempat memanfaatkan masjid itu untuk menunaikan salat lima waktu.

Pada awalnya di lokasi pembangunan Masjid ada batu besar yang dianggap “karrasa’ (dikeramatkan) oleh masyarakat setempat.

Batu besar itu oleh sejumlah warga digunakan untuk melakukan persembahan atau ‘sesajen’. Puang lalu memutuskan menghancurkan batu besar lalu dibangun Masjid.

“Setelah Masjid terbangun, lokasi itu pun ditempati untuk Salat dan belajar mengaji bagi warga setempat,” kata Muslimin dikutip Inewsid, Senin, 25 November 2019.

Kades Bontoloe Baharuddin mengatakan, masjid tersebut memang berada di wilayahnya dan letaknya di tengah pegunungan.

Masjid tersebut dibangun oleh seorang pengusaha kopi asal bugis yang sering dipanggil Puang oleh masyarakat sekitar. Masjid itu digunakan untuk tempat ibadah bagi pekerja kebun kopi dan masyarakat Dusun Langkoa.

Dusun Langkoa sebagai permukiman terdekat, memiliki penduduk sekitar 800 hingga 1.000 jiwa. Puang sering bolak balik Makassar-Jakarta-Timika.

Jika datang ke Makassar, Puang selalu menyempatkan ke kebun kopinya itu.

“Masjidnya sudah lama ada, sekitar lima tahun. Jarak permukiman dari masjid sekitar 1 km,” ungkapnya.

Masjid itu masih dalam tahap pengerjaan. Di bagian bawah akan dibuat ruangan untuk tempat tinggal guru-guru mengaji. Guru-guru mengaji itu nantinya mengajarkan membaca Alquran untuk anak-anak penduduk sekitar.

Leave a Comment