ZONATIMES.COM, Makassar – Peringatan Maulid Nabi, setiap tahun tetap menjadi sesuatu yang istimewa. Bagaimana tidak, berkisah tentang beliau seolah tidak ada habisnya. Dari mulai beliau dilahirkan, telah terjadi peristiwa besar bersejarah. Allah mengabadikan dalam salah satu firmanNya, surat Al Fiil yang turun di Makah Al Mukarramah.
Para tentara berkendara gajah, dibawah kendali Panglima Abrahah, dengan pongah sekali berniat menghancurkan Ka’bah. Mereka tak ingin sinar keagungan Baitullah menyaingi tempat suci ” Al Qullais” di Shan’a, ibukota Yaman. Lebih dari itu, kiranya juga memiliki motif ganda yaitu memindahkan pusat perekonomian ke negeri mereka.
Sebagai penjaga Kabah, serta yang senantiasa mencukupkan semua kebutuhan kafilah, Abdul Muthalib berusaha melakukan negosiasi berkali- kali. Namun ternyata gagal, tak mampu mengurungkan niat sombong Raja Abrahah. Bahkan, harta- harta suku Quraisy termasuk 200 onta milik Abdul Muthalib dirampasnya.
Merasa tak sanggup menandingi kekuatan bala tentara Abrahah, Kakek tua ini hanya bisa pasrah berdoa. Beliau suruh penduduk sekitar Makah menyingkir jauh. Beliau menatap ke angkasa, penuh harap menengadahkan kedua tangan, sambil berucap ” yaa Rabb, onta- onta ini milikku, maka aku yang akan menjaganya. Dan Baitullah, adalah milikmu. Hanya Engkau yang mampu menjaga dari niat jahatnya.”
Kuasa Allah meliputi segala sesuatu yang tak mungkin dilakukan oleh manusia. Dari langit berarak, bak awan hitam pekat. Mendekat mengitari atas Kabah. Dari dekat baru tampak kemudian, burung- burung ababil mencengkeram kerikil, batu neraka dan menjatuhkan tepat di antara ribuan kepala para tentara.
Allahu Akbar, sungguh dahsyat saat tangan- tangan Allah telah bekerja. Membukakan mata hati dan pikiran kita, dibalik ikhtiar yang kita lakukan, selipi dengan kekuatan doa. Allah tidak melihat hasil, namun lebih menimbang seberapa besar ikhtiar para hambanya. Jika dipikir, seberapa besarkah kemampuan kakek tua, Abdul Muthalib? Tak lebih sebesar ujung kuku dari tangan para musuhnya.
Namun itulah persembahan maksimal yang beliau bisa lakukan, selebihnya bertambat dalam ketaqwaan yang luar biasa.
Sungguh, menjadi pelajaran sangat berharga, terutama dalam setiap Peringatan Maulid. Kejahatan musuh-musuh Islam jangan kita biarkan! Kita gempur habis dengan serangan pemikiran yang mematikan kekuatan mereka. Hingga Allah, menentukan hari pertolongan itu tiba.
Penulis: Dasih Widowati, Klaten