ZONATIMES.COM, Makassar – Dalam rangka memperkuat silaturahim lintas generasi, Alumni dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Adab IAIN/UIN Alauddin Makassar menggelar kegiatan Halal Bi Halal virtual dengan tema “Napak Tilas PMII; Menggerakkan Tradisi, Merawat Persahabatan”, Sabtu (27/6/2020) via zoom cloud meeting.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WITA tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh alumni PMII, diantaranya AG Prof Najamuddin (Guru Besar FIB UNHAS), AG H Baharuddin HS (Rais Syuriah NU Kota Makassar), Prof Kadir Ahmad (Ketua IKA PMII Sulsel), AG Dr H Napis Djuwaeni (Ketua STAIN Majene), Dr Kamaluddin Abunawas (Wakil Rektor IV UIN Alauddin) dan Harianto Oghie (Pengurus LP Ma’arif PBNU), hadir pula Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar Dr Hasyim Haddade.
Dalam sambutan pembukanya, Prof Kadir Ahmad menceritakan secara singkat suka duka berproses di PMII era pertengahan tahun 70-an hingga awal 80-an, baginya, menjadi kader PMII kala itu memiliki tantangan tersendiri, namun situasi itulah yang membentuk mental dan keinginan kuatnya untuk terus mengasah diri.
“Senior-senior kita di PMII adalah orang-orang hebat dan memiliki kualitas mumpuni, sehingga kita bangga menjadi kader-kader mereka,” kenangnya.
Mantan kepala Balitbang Agama Makassar tersebut juga berharap silaturahim lintas generasi dapat terus dibangun agar dapat memangkas gap antar generasi yang menurutnya menjadi persoalan tersendiri.
Dr Napis Djuwaeni yang menjadi pembicara kedua juga mengenang masa-masa aktif sebagai kader PMII, ia berpesan agar kader-kader PMII dan alumni senantiasa aktif membangun komunikasi dan silaturahim.
Selanjutnya dekan Fakultas Adab dan Humaniora Dr Hasyim Haddade menyambut baik acara tersebut, sebagai alumni PMII Fakultas Tarbiyah, ia menyampaikan rasa terima kasih pada panitia penyelenggara karena dapat dipertemukan dengan tokoh-tokoh PMII alumni Fakultas Adab UIN Alauddin.
Sementara itu Dr Kamaluddin Abunawas Wakil Rektor IV UIN Alauddin menceritakan masa-masa menjadi kader aktif PMII Rayon Adab, ia menuturkan tantangan menjadi kader PMII di eranya, namun hal itu diakuinya justru menjadi hal yang memacu semangat kader-kader untuk mengembangkan diri.
“Daya tahan dan daya tawar senior-senior kita di PMII itu sudah teruji, ini yang harus diwarisi dan teruskan oleh kader-kader PMII generasi selanjutnya,” pungkasnya.
AG Prof Najamuddin yang membawakan hikmah halal bi halal juga secara singkat menceritakan pengalamannya di PMII yang penuh dinamika, kemudian menjelaskan sejarah dan esensi halal bi halal yang merupakan buah ijtihad brilian ulama Indonesia.
Ia mengisahkan pengalamannya ketika menempuh Studi di Al-Azhar Mesir, suatu waktu mahasiswa Sulawesi menggelar Halal Bi Halal dan mengundang kawan-kawan mahasiswa dari Negara-negara Arab, namun mereka pada umumnya tidak mau hadir, karena salah memahami halal bi halal, dikiranya halal bi halal itu seperti perayaan valentine day, dimana terjadi percampuran bebas laki-laki dan perempuan.
“Halal Bi Halal itu produk asli Indonesia, walaupun menggunakan bahasa Arab, namun orang Arab sendiri tak memahami sebagaimana pemahaman kita tentang tradisi ini,” paparnya.
Acara Halal Bi Halal tersebut ditutup dengan doa oleh AG Dr Baharuddin HS dan dilanjutkan dengan bincang santai para alumni yang hadir hingga akhir acara.