ZONATIMES.COM, Toraja – Kabupaten Toraja Utara dikenal memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat yang sangat kental dan masih dilestarikan hingga kini. Terkhusus dalam bidang pertanian masyarakat adat yang bermukim di Kecamatan Baruppu tersebut setiap tahunnya mengadakan ritual adat pesta panen yang dinamakan Sisambak Lidi sebagai bentuk syukur mereka terhadap hasil panen yang diterima. Namun pandemi yang melanda Indonesia saat ini menyebabkan adanya risalah makna pada ritual adat tersebut.
Berangkat dari hal tersebut, Tiga mahasiswa Agribisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), yakni Friscilia Intan Panggeso (2020), Aldy Alfian Hilal (2020), dan Muh Arwinsyah (2017) melakukan riset penelitian dengan judul “Sisambak Lidi Era Pandemi: Risalah Makna Ritual Pesta Panen Padi Masyarakat Adat Baruppu dalam Gempuran COVID-19” sebagai bentuk kelanjutan program setelah lolos pendanaan PKM 2021.
Penelitian yang dilaksanakan mulai 16 hingga 23 Juli nanti ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi COVID-19 dalam tata cara pelaksanaan ritual adat Sisambak Lidi. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui apakah pandemi COVID-19 memberikan pemaknaan baru pada pelaksanaan ritual adat Sisambak Lidi di Kecamatan Baruppu, Kabupaten Toraja Utara.
Friscilia Intan Panggeso menuturkan, ritual adat ini sangat unik tetapi memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat tani di Desa Baruppu.
“Sisambak Lidi ini sangat unik perayaannya karena para pemuda disana saling pukul dengan sebilah lidi yang dirajut sebagai bentuk syukurnya mereka terhadap hasil panen yang diterima”, ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, Akibat adanya pandemi COVID-19 masyarakat adat Baruppu semakin tertutup untuk menerima masyarakat luar untuk ikut perayaan Sisambak Lidi tersebut.
“Karena adanya ini pandemi, masyarakat disana tertutup sekali untuk menerima tamu dari luar Baruppu, sehingga perayaan ini hanya bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar sana saja”, tambahnya.
Tak hanya itu, Kepala Desa Baruppu, Yusuf Tappi turut berkomentar, ia mengatakan Ritual adat Sisambak Lidi tetap diadakan mesti di tengah Pandemi COVID-19.
“Ritual ini tetap dilaksanakan walaupun dalam keadaan Pandemi, oleh karena itu kami batasi saja yang terlibat seperti hanya masyarakat Baruppu saja,” ungkapnya.
Selain itu, pria 51 tahun tersebut menambahkan, bahwa Sisambak Lidi juga kadang diadakan diluar waktu panen sebagai bentuk perkenalan adat mereka.
“Sebenarnya Sisambak juga pernah diadakan di luar panen seperti peresmian gereja atau acara nikahan tetapi maknanya tetap sama, yang beda cuman tujuannya”, pungkasnya.