Kader PMII Gowa Kecam Tindakan Aparat Kepolisian pada Aktivis Pamekasan

ZONATIMES.COM, Gowa – Insiden kericuhan aksi unjuk rasa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Jawa Timur (Jatim) mengakibatkan satu aktivis massa aksi cedera kepala bocor akibat tindakan represif terhadap aparat keamanan.

Peristiwa itu dikecam kader PMII di Indonesia atas aksi tidak manusiawi aparat kepolisian dalam menghadapi massa aksi, seperti dalam video yang beredar luas di media sosial, Kamis (25/6/2020) siang tadi.

Muhammad Ainun Suhaibar, Kader PMII Cabang Gowa kecam dan menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang memperlihatkan tindakan premanisme.

Ainun Suhaibar mengatakan kalau tindakan arogansi aparat keamanan dalam menghadapi massa aksi telah ada aturan prosedur tetap (Protap) pedoman pengendalian massa (Dalmas).

“Sebenarnya sudah jelas Dalam Peraturan Kapolri No. 16 Tahun 2006 tentang Protap Dalmas, Protap justru menegaskan bahwa anggota satuan dalmas dilarang bersikap arogan dan terpancing perilaku massa,” jelas Ai’ sapaan akrabnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6/2020).

Lanjutnya, Protap juga jelas-jelas melarang anggota satuan dalmas melakukan tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan prosedur. Bahkan hal rinci, seperti mengucapkan kata-kata kotor, pelecehan seksual, atau memaki-maki pengunjuk rasa pun dilarang.

“Sedangkan dalam video tersebut sangat terpampang jelas tindakan aparat kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap peserta penyampai pendapat dimuka umum. Ironisnya lagi, darah bercucuran di kepala salah satu Kader PMII Pamekasan,” terangnya.

“Kapolri harus bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di Pamekasan serta mengatensi evaluasi kinerja anggotanya terkhusus di wilayah Pamekasan”.