Mahasiswi di Makassar Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat Menyedihkan

ZONATIMES.COM, Makassar – Selasa, (28/4/2020) sekitar pukul 18.00 Wita mahasiswi Makassar Putu Purnami Yanti (20) asal Luwu Timur ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di Indekost.

Niluh lestari (20) rekan kuliah korban menceritakan awal ditemukannya si korban tewas mengenaskan. Berawal pada saat si korban sudah dua kali tidak pernah mengikuti kuliah online.

Saat itu, si Niluh lestari mulai mencari korban, handphone korban ditelpon namun tidak diangkat, hingga si rekannya ini mendatangi indekostnya.

Indekost yang ditempati si korban itu bernama Pondok Putri Mulia Indah yang ada di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel.

Sekitar pukul 17.00 Wita Niluh lestari tibalah di indekost korban dan mencium bau tidak sedap dari dalam kamar si korban.

Tak menunggu lama saksi lantas (rekan korban) langsung memanggil ibu kostnya (pemilik) Ratna.

Pintu kamar korban pun dibuka, dan menemukan jasad korban tergantung mengenaskan. Saat aparat kepolisian tiba di lokasi dilakukan oleh TKP.

Lalu jasad perempuan 22 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar untuk dilakukan pemeriksaan.

Saat ditemukan, korban meninggalkan sepucuk surat.
“Iye memang betul itu tulisannya (Putu),” kata Niluh saat dihubungi tribun-timur, Rabu (29/4/2020).

Berikut isi suratnya dikutip dari tribun timur.
Om Swastyastu …

Saya atas nama “Putu Purnami Yanti” dengan ini saya membuat surat ini untuk mewakili isi hati saya yang terakhir kalinya ini. Saya meminta maaf sebelumnya kepada kedua orang tua saya bapak, mama.

Saya minta maaf atas kesalahan yang pernah saya perbuat sebelumnya yang membuat kecewa, atau sebagainya saya minta minta maaf karena belum bisa membahagiakan bapak, mama.

Dan saya mohon bapak, mama, nenek dan adik-adik Kaka ini keluarga ku semuanya untuk jangan bersedih atas kepergian Ki ini. Dan saya sudah melakukan hal yang tdk sepantasnya dilakukan yaitu dgn cara bunuh diri.

Jadi, bantulah saya pergi dan ikhlaskan lah dan sekali lg saya minta maaf krn belum bisa menjadi yg terbaik dan membahagiakan kalian semua.

Dan saya lakukan ini (bunuh diri) bukan atas kesalahan siapa-siapa tetapi ini hanya dari niat ku untuk mengakhiri hidup ku hanya mampu menjalani nya sampai di semester 4 ini.

Dan saya juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada kedua orang tua ku yg sudah menjaga dan merawat saya hingga pada saat ini sudah membiayai ku kuliah dan saya jg belum membalas semua itu. Jadi sekali lagi, tolong jng salahkan siapa pun itu atas kepergian saya ini… Dan saya pamit untuk pergi selamanya di dunia ini.

Dan untuk temanku “Ayu”, “Tari”, saya minta maaf juga kepada kalian kalau ada salahku selama ini bersama kalian. Dan saya juga tak lupa untuk berterima kasih kepada kalian ayu, tari, karena sudah banyak membantuku disaat saya kesusahan.

Dan saya juga bersyukur sekali ketemu kalian dikampus, karena kalian baik sekali kepada saya. Maafkan saya ayu, tari belum bisa membalas kebaikan yang pernah kalian lakukan kepada saya.

Terima kasih ayu, tari atas kebersamaan yang kita lakukan selama 4 semester ini baik itu suka duka, senang kita lalui bersama. Hal yang takkan kulupakan ketika kita saat bersama, baik itu tidur bareng, berbagi cerita, kerja tugas bareng, dan kemana’ kita selalu bareng-bareng nda pernah pisah …… thanks ya ayu, tari, semoga kalian cepat wisuda….

Dan terakhir pesanku kepada pacar saya “Dewa Ari” saya minta maaf atas kesalahan yang pernah saya perbuat kepada kamu itu sering membuatmu kecewa, marah, kesal, dan sebagainya saya mohon maaf.

Dan saya nitip pesan sama kamu tolong lupakanlah aku, iklhaskan lah atas kepergianku ini, saya minta sama kamu jadilah laki-laki yang baik, setia, dan bertanggung jawab itu permintaanku. Makasih juga kamu sudah menemaniku selama 22 bulan.(*)