Jovenel Moise Sempat Diprotes Warga Soal Masa Jabatan Sebagai Presiden Haiti

ZONATIMES.COM – Peristiwa pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise mengejutkan publik. Moise dibunuh di kediamannya oleh sekelompok orang yang bersenjata, Rabu 7 Juli 2021 dini hari waktu setempat. 

Belum diketahui pasti motif pembunuhan tersebut. Namun Duta Besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond, menuturkan kepada wartawan bahwa para pembunuh Moise merupakan tentara bayaran yang profesional. Pembunuh menyamar sebagai agen-agen Badan Penegakan Narkoba AS. 

“Kami memiliki sebuah video dan kami meyakini bahwa mereka adalah tentara bayaran,” kata Bocchit Edmond dikutip Detik.com. Tidak disebut jumlah pasti pelaku penyerangan dan pembunuhan Moise.

Untuk diketahui, Moise menjabat sebagai presiden Haiti melalui dekrit setelah pemilu yang seharusnya digelar 2018. Namun tertunda akibat adanya perselisihan. Perselisihan termasuk soal masa jabatan Moise. 

Di tengah krisis politik yang melanda, aksi penculikan demi uang tebusan mengalami peningkatan di Haiti selama beberapa bulan terakhir. Situasi ini mencerminkan semakin bertumbuhnya pengaruh geng-geng bersenjata di negara ini.

Tidak hanya itu, Haiti juga menghadapi kemiskinan kronis dan bencana alam yang berulang.

Awal tahun ini, Moise mengklaim adanya upaya kudeta terhadap dirinya, saat masa jabatannya menjadi perselisihan sengit. Bahkan para demonstran sampai turun ke jalanan Haiti untuk memprotes Moise yang dianggap tidak mau mengakhiri masa jabatannya.

Perselisihan soal akhir masa jabatan Moise ini berawal dari dua interpretasi berbeda soal Konstitusi Haiti dan lamanya masa jabatan presiden.

Para pemimpin oposisi menyerukan Moise untuk mengundurkan diri karena masa jabatannya berakhir pada 7 Februari 2021. Namun Moise bersikeras bahwa masa jabatannya baru berakhir pada Februari 2022 mendatang.