Sejarah Negara yang Pernah Mengganti Ibukota

ZONATIMES.COM – Negara adalah entitas politik yang memiliki wilayah teritorial yang dikelola oleh pemerintahan sendiri dan dihuni oleh penduduk yang tunduk pada hukum dan regulasi yang berlaku di dalamnya. Salah satu elemen penting dari sebuah negara adalah ibukota, yaitu kota yang dijadikan pusat pemerintahan dan administrasi. Namun, dalam perjalanan sejarahnya, beberapa negara telah mengalami perubahan ibukota, baik karena alasan politik, strategis, budaya, atau ekonomi. Artikel ini akan membahas beberapa negara yang pernah mengganti ibukotanya dan alasan di balik perubahan tersebut.

1. Turki: Istanbul ke Ankara

Turki adalah salah satu negara yang mengalami perubahan ibukota. Pada tahun 1923, setelah berakhirnya Perang Kemerdekaan Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk, ibukota negara ini berpindah dari Istanbul ke Ankara. Istanbul sebelumnya dikenal sebagai Konstantinopel dan merupakan pusat Kekaisaran Byzantium dan Ottoman selama berabad-abad. Namun, perubahan ini terjadi sebagai bagian dari reformasi modernisasi yang dilakukan oleh Atatürk untuk menciptakan negara Turki modern. Ankara dipilih sebagai ibukota baru karena letaknya yang lebih sentral di daratan Turki dan jauh dari pantai, yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi pemikiran politik dan kultural.

2. Brasil: Rio de Janeiro ke Brasília

Brasil, negara terbesar di Amerika Selatan, juga mengalami perubahan ibukota. Pada tahun 1960, ibukota negara ini dipindahkan dari Rio de Janeiro ke Brasília. Alasan di balik perubahan ini adalah untuk mempromosikan pembangunan di wilayah tengah Brasil dan mengurangi ketidaksetaraan antara wilayah-wilayah pesisir yang makmur dan wilayah pedalaman yang kurang berkembang. Dengan merancang sebuah ibukota baru di wilayah pedalaman, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial di bagian dalam negara.

Baca Juga: 10 Agama Terunik di Dunia: Penganut Star Wars hingga Maradona

3. Kazakhstan: Almaty ke Nur-Sultan

Kazakhstan adalah salah satu negara terbesar di dunia berdasarkan luas wilayahnya. Pada tahun 1997, ibukota negara ini dipindahkan dari Almaty ke Nur-Sultan. Sebelumnya, Almaty dikenal sebagai Alma-Ata dan merupakan ibukota Kazakhstan sejak tahun 1929. Alasan di balik perubahan ini adalah untuk mendekatkan ibukota dengan perbatasan negara tetangga seperti Rusia dan China, serta mengurangi kerentanan terhadap gempa bumi yang sering terjadi di wilayah Almaty.

4. Nigeria: Lagos ke Abuja

Nigeria, negara terbesar di Afrika berdasarkan populasi, juga pernah mengganti ibukotanya. Pada tahun 1991, ibukota negara ini dipindahkan dari Lagos ke Abuja. Lagos sebelumnya menjadi ibukota Nigeria sejak kemerdekaannya pada tahun 1960. Pemindahan ibukota ini dilakukan untuk mengurangi tekanan dan kepadatan penduduk di Lagos, serta untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial di wilayah tengah Nigeria.

5. Rusia: Petrograd ke Moscow

Selama sebagian besar abad ke-18 dan awal abad ke-19, ibukota Rusia adalah Petrograd (sebelumnya dikenal sebagai Saint Petersburg). Namun, pada tahun 1918, selama Perang Dunia I dan Revolusi Rusia, ibukota dipindahkan kembali ke Moscow, yang sebelumnya menjadi ibukota Rusia sejak berdirinya Keharyapatihan Moscow pada abad ke-13. Perubahan ini mencerminkan perubahan politik dan ideologi yang terjadi selama revolusi tersebut.

6. Myanmar: Yangon ke Naypyidaw

Myanmar, sebelumnya dikenal sebagai Burma, mengalami perubahan ibukota yang cukup dramatis. Pada tahun 2005, pemerintah Myanmar mengumumkan pemindahan ibukota dari Yangon (sebelumnya dikenal sebagai Rangoon) ke Naypyidaw. Alasan di balik perubahan ini tidak selalu jelas, tetapi beberapa alasan yang diajukan termasuk keinginan untuk mendekatkan ibukota dengan wilayah pedalaman yang lebih strategis dan kurang stabil, serta menghindari kemungkinan kerusuhan politik di Yangon.

7. Indonesia: Jakarta ke Palangkaraya (wacana)

Meskipun belum menjadi kenyataan, Indonesia juga pernah mempertimbangkan pemindahan ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya, yang terletak di Pulau Kalimantan. Ide ini muncul sebagai upaya untuk mengurangi tekanan populasi di Jakarta yang terus berkembang pesat dan menghadapi masalah serius terkait dengan banjir dan kerusakan lingkungan. Pemerintah Indonesia menganggap Palangkaraya sebagai lokasi yang lebih strategis dan berkelanjutan untuk ibukota masa depan.

8. Mesir: Memphis ke Cairo

Mesir adalah salah satu negara tertua di dunia dan memiliki sejarah yang kaya. Pada masa kuno, ibukota Mesir adalah Memphis, yang terletak di dekat kota modern Cairo. Namun, seiring berjalannya waktu, ibukota negara ini dipindahkan ke Cairo, yang kemudian menjadi pusat peradaban dan budaya Mesir selama berabad-abad. Cairo terus menjadi ibukota Mesir hingga saat ini.

Perubahan ibukota sebuah negara adalah langkah besar yang bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan di dalamnya. Keputusan untuk mengganti ibukota biasanya didasarkan pada pertimbangan strategis, ekonomi, politik, atau budaya. Meskipun perubahan ini bisa memicu perdebatan dan tantangan, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kondisi dan masa depan negara tersebut. Selama berabad-abad, negara yang disebutkan di atas telah menghadapi perubahan ibukota dengan harapan mencapai perkembangan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.