ZONATIMES.COM – Ivermectin mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai obat Covid-19. Kepala BPOM Penny Lukito, mengatakan bahwa masyarakat bisa segera mendapatkan akses obat Ivermectin untuk Covid-19 secara luas, tapi harus berdasarkan resep dokter.
Malansir CNN Indonesia, setidaknya 20 negara, mulai dari India, beberapa negara Eropa, Amerika Latin, hingga Afrika juga mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai salah satu terapi pengobatan terhadap pasien Covid-19.
Berikut beberapa negara yang mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai pengobatan pasien Covid-19.
Eropa
Setidaknya lima negara Uni Eropa, seperti Yunani, Bulgaria, Macedonia, Slovakia, hingga Republik Ceko telah menggunakan Ivermectin dalam strategi penanganan pasien Covid-19. Slovakia menjadi negara Uni Eropa pertama yang resmi menyetujui penggunaan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19.Â
Afrika Selatan
Sementara itu, penggunaan Ivermectin di Afrika Selatan masih diperdebatkan. Namun, sebagian ahli medis menginginkan pemerintah memberi lisensi penggunaan obat tersebut dalam terapi Covid-19 menyusul gelombang baru penularan corona yang menerpa negara itu usai temuan varian baru corona.
Beberapa dokter di Afrika Selatan telah meresepkan Ivermectin kepada pasien Covid-19 dengan mengatakan bahwa mereka telah melihat bukti bahwa obat itu dapat mengurangi beberapa efek terburuk Covid-19.
India
India berencana memberikan obat anti parasit Ivermectin untuk mengatasi gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara itu.
Setidaknya 2 negara bagian di India akan menggunakan obat tersebut, yaitu Goa dan Uttarakhand. Goa mulai memberikan Ivermectin kepada semua warga di atas 18 tahun. Goa merupakan salah satu negara bagian di sekitar pantai dan jadi salah satu surga wisata di India.
Sementara negara bagian Uttarakhand di Himalaya mengumumkan rencana distribusi tablet tersebut kepada warga di atas usia dua tahun.
Amerika Latin
Sebagian besar negara di dunia masih mengandalkan vaksin untuk mencegah penularan corona. Namun, beberapa negara Amerika Latin mulai beralih ke pengobatan Ivermectin yang belum terbukti.
Meski para peneliti memperingatkan agar tidak menggunakan obat cacing ini di luar uji klinis, tapi masyarakat di sejumlah negara, seperti Peru dan Bolivia, sudah menggunakannya untuk pengobatan Covid-19 sehingga sulit bagi para peneliti untuk mengujinya dengan benar.
Ivermectin memang obat bebas yang tergolong murah. Selama beberapa dekade terakhir, obat tersebut kerap digunakan untuk mengobati hewan ternak dan orang-orang yang terinfeksi cacing parasit.
Dalam beberapa bulan terakhir popularitas Ivermectin melonjak di Peru, Bolivia, Guatemala, dan beberapa negara Amerika Latin lainnya sebagai obat Covid-19.Â
Polisi Peru bahkan sempat menyita sekitar 20 ribu botol Ivermectin yang dijual di pasar gelap. Sebuah universitas Peru juga telah mengumumkan akan memproduksi 30 ribu dosis Ivermectin untuk meningkatkan pasokan negara.