ZONATIMES.COM, SELAYAR – Selayar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Selayar tepatnya terletak di kepulauan di Laut Flores, Sulawesi. Ibu kota Kabupaten Selayar adalah Kota Benteng.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Selayar hidup dari hasil laut. Namun, makin ke sini, perubahan iklim, polusi serta penangkapan ikan yang merusak terumbu karang menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup masyarakat di sana.
Seorang peneliti dari Queensland University bernama Erik Simmons menyempatkan berkunjung ke Kabupaten Selayar pada Mei 2020 lalu. Erik Simmons dan para koleganya bertandang ke Selayar dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di sana.
Setibanya di sana, Erik Simmons mendapati sisa-sisa proyek bantuan yang terbengkalai. Misalnya panel surya yang rusak, peralatan desalinasi yang berkarat, dan port yang kosong. Dalam kunjungannya, Erik Simmons mendapat cerita dari salah seorang warga bernama Maharani (bukan nama sebenarnya). Maharani bercerita, bahwa bantuan panel surya rusak kurang lebih seminggu setelah orang yang membawa bantuan itu pergi.
Berangkat dari situ, Erik Simmons hadir menawarkan perubahan yang baik bagi warga. Setidaknya, program tersebut bisa berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama. Program yang dibawa Erik Simmons dan koleganya adalah untuk ketahanan pangan, melindungi keanekaragaman hayati laut, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta kemampuan beradaptasi.
Dalam program yang disebut My Future My Oceans, ada tiga fokus utama.
1. Mengurangi sampah plastik dan penangkapan ikan yang merusak, sekaligus mempromosikan perilaku yang berkelanjutan.
2. Meningkatkan keterampilan psikososial (nonkognitif) seperti pengaturan diri, ketekunan, dan fleksibilitas kognitif, serta menerapkan kebiasaan yang lebih sehat seperti mencuci tangan, mengurangi merokok, dan strategi kesehatan mental yang positif (misalnya, penegasan diri yang positif).
3. Pastikan perilaku keberlanjutan dan keterampilan psikologis yang diperoleh melalui intervensi akan bertahan setelah keberangkatan kami.
Sasaran utama program My Future My Oceans adalah perempuan. Maka dibentuklah kelompok. Tujuan dari sesi kelompok termasuk mendiskusikan hambatan perilaku berkelanjutan, menetapkan tujuan untuk kegiatan berkelanjutan, belajar bagaimana berkomunikasi secara positif dengan keluarga, dan bagaimana mengatur emosi sendiri.
Output dari program menghasilkan hal positif. Dimana, pengumpulan sampah plastik semakin meningkat. Ini berarti, mengurangi sampah plastik terbuang ke laut. Hal yang terpenting adalah, para peserta merasa diberdayakan untuk mengidentifikasi diri sebagai penjaga lingkungan dan juara di desa mereka. Kata Erik Simmons dalam tulisannya berjudul “Changing Live to Create A Sustainable World: A Lesson from Selayar Island“, perubahan tersebut setidaknya bertahan dua tahun setelah program dijalankan.
Program yang dijalankan tidak hanya fokus pada lingkungan. Dimana, program My Future My Oceans berfokus pada pembangunan kohesi sosial, identitas sosial, dan ketahanan. Perempuan diberdayakan bagaimana mempertahankan kehidupan yang berkelanjutan.