ZONATIMES.COM,- Tim riset Fakultas Tekni Universitas Indonesia (UI) tengah mengembangkan Alat Purifikasi Udara dengan Metode Plasma Dingin (non-termal) guna melawan COVID-19. Alat tersebut dinamai PUVICON.
Dalam keterangan resmi di laman ui.ac.id, PUVICON bekerja menggunakan teknologi PUVICO3. Teknologi yang dimaksud yakni melekul udara dan uap air yang diioncisadi dan dihamburkan kembali ke udara secara paksa.
Pada ruangan yang tertutup, PUVICON terbukti mempu menghilangkan 99% virus. Juga ampuh menghilangkan 90% bakteri di udara. Waktu yang dibutuhkan hanya 10 menit.
Dekan FTUI, Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng. mengungkapkan, Teknologi PUVICO3 ini dikembangkan dari hasil penelitian bahwa terapi plasma dingin dapat mencegah kasus infeksi tambahan. Bahkan juga dapat mengurangi risiko tenaga medis di rumah sakit terinfeksi oleh virus corona secara signifkan.
Cara Kerja PUVICON
PUVICON menggunakan fitur teknologi plasma basah. Teknologi PUVICO3 yang dipasang pada alat purifikasi udara PUVICON ini dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan ion-ion O2[-] (superoksida), H2O[-] (air), dan radikal •OH (hidroksil), yang berbentuk ion-ion negatif ataupun radikal yang banyak dijumpai di daerah pegunungan.
Sehingga alat ini juga akan mampu mengolah dan menangani polusi udara sekaligus berperan sebagai disinfektan elektronik.
Teknologi PUVICO3 ini juga dapat membantu menekan atau bahkan memusnahkan aktivitas virus dan bakteri di udara dengan memecah (bereaksi dengan) dinding-dinding DNA/RNA atau protein.
Peneliti Utama PUVICON dan Guru Besar Ilmu Teknik Kimia FTUI, Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA menjelaskan tentang PUVICON. “Hasil pengujian selama ini membuktikan bahwa alat memiliki kemampuan untuk menghilangkan 99% virus di udara hanya dalam waktu sepuluh menit. Lebih jauh lagi, teknologi ini juga mencegah tumbuhnya jamur di makanan, lemari pakaian, dan sepatu,” jelasnya.
Hingga saat ini, tim FTUI telah memproduksi lebih dari 600 unit PUVICON. Unit-unit ini sebagian disalurkan dalam bentuk donasi ke berbagai rumah sakit (RSPG Cisarua dan RS Polri Kramat Jati), masjid dan pesantren dan sisanya dijual secara komersial dengan harga jual yang cukup terjangkau.